• note : tadinya, ku pikir kamu akan pergi, eh ternyata masih bertahan sampai saat ini, makasih ya...
Setelah berfikir berkali-kali, Anka semakin pusing karena tak kunjung menemukan solusi satu pun untuk menyelesaikan masalahnya.
Cowok itu mengacak rambutnya berkali-kali lalu mengeram kesal kemudian membanting ponselnya ke lantai untuk meredakan emosinya.
"Anjing!" umpatnya.
"Gue harus gimana, argh!!!!!"
Anka bangkit berdiri dari kursi belajarnya lalu pergi keluar kamar.
Saat di ruang tamu, ia bertemu dengan papa nya yang sedang duduk sambil memegang kepalanya di sofa
"Pa?" panggilnya.
Saputra menoleh mendapati putra sematawayangnya.
"Anka?"
Anka mendekat lalu duduk di samping papanya.
"Kapan pulang?" tanyanya.
Pria paruh baya tersebut menepuk bahu Anka lalu menghela nafas berat.
"Tadi, dan papa mau ngurus sesuatu untuk menebus semua kesalahan, papa," ujar pria tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com