Aluna membuka matanya, tubuhnya terasa hancur berkeping-keping. Kynan yang terus memasukinya sampai pagi menjelang, bahkan sebelum Kynan meninggalkan Aluna keluar kamar pria itu kembali memasukinya dengan keras. Tidak peduli Aluna sudah lemas karena dari kemarin perutnya tidak dimasuki makanan sama sekali.
Perut Aluna berbunyi, Aluna mencoba untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"Tubuhku rasanya tidak mempunyai tulang. Patah semuanya."
Aluna mencoba untuk berdiri, miliknya perih saat dia melangkah. Mungkin lecet karena kegiatan yang mereka lakukan sebagai hukuman dari Kynan.
"Mungkin sakitnya bisa berkurang setelah berendam dengan air hangat." Aluna berjalan ke arah kamar mandi, dia menghidupkan air dan mengisi bath tube hingga penuh.
Aluna melepaskan jubah tidurnya dan melangkah masuk ke dalam bath tube, air hangat membuat miliknya terasa sedikit perih tapi lama-kelamaan terasa nyaman.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com