"Tidak. Aku ada sedikit urusan penting. Setelah ini aku akan izin untuk tidak mengikuti kelas tambahan." Bandung teringat akan janjinya untuk membawakan Washington makan siang.
"Hem begitukah? Kau ingin pergi kemana memangnya sampai tidak ingin mengikuti kelas tambahan?" selidik Bangkok penuh dengan rasa curiga.
"Jika itu merupakan hal yang penting aku akan menceritakan padamu nanti. Tapi jika tidak, aku akan tetap terus diam saja," jawab Bandung misterius.
Bangkok diam dan memasang ekspresi wajah merengut.
Bandung yang mendapati ekspresi wajah tersebut kemudian melemparkan sekotak Dodol Kandangan ke wajah Bangkok. "Ambil ini dan berhentilah memasang ekspresi wajah mengerikan seperti itu!" Bandung kemudian mengambil tasnya dan berlalu begitu saja meninggalkan Bangkok sendirian. Manila saat itu tidak berada di sana karena ia pergi keluar dari kelas lebih cepat karena ingin segera memenuhi panggilan alamnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com