Aku pikir anak ini, benar-benar tipe yang suka merayu saudaranya sendiri, komentar Bangkok dalam hatinya, begitu melihat Brussel yang tampak memelas di depan kakaknya sendiri.
Brussel tersenyum kemudian menepuk bahu Rumania pelan. "Tidak apa. Biar kakak yang akan menjelaskan pada kedua anak baik ini," katanya.
Bangkok menyikut lengan Manila, lalu berbisik seperti ini padanya, "Apa kau yakin dia akan berbicara baik-baik dengan kita?"
Manila mengangkat bahunya seolah-olah tidak memedulikan hal tersebut. "Jika terjadi sesuatu denganmu, aku tidak akan bertanggung jawab. Lagi pula kau sendiri yang memiliki ide untuk membawaku kemari."
"Sshhht … dasar kurang ajar!" Bangkok menggeram kesal mendapatkan balasan seperti itu dari Manila.
"Kalian berdua tenanglah. Aku tidak akan melakukan kekerasan pada kalian. Aku hanya sekadar meluruskan apa yang terjadi di sini." Brussel menatap kedua anak laki-laki tersebut bergantian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com