Bandung yang terus mengamati dalam diam, tersenyum sinis. Ia turun dari bangkunya lalu berjalan secara perlahan mendekati kedua gadis itu, dan melewati Amsterdam tanpa sepengetahuan dirinya. Amsterdam sendiri terlalu larut melihat perlawanan yang diupayakan oleh Swiss sampai-sampai dirinya tidak menyadari bahwa Bandung sendiri telah turun tangan.
KRETEK
Bhutan tanpa ragu melancarkan serangannya pada Swiss dan membuat gadis itu merintih kesakitan.
"Aaaarrrggh ... gila, apa kau benar-benar akan mematahkan tulangku?" Swiss meringis kesakitan. Meski terkesan akan menyerah nyatanya gadis itu masih belum menyerah. Gantian kini giliran, Swiss yang menekan stiknya dengan keras pada tenggorokan Bhutan dan juga berhasil membuat Bhutan terbatuk-batuk sampai mengeluarkan darah.
"Uhuk ... ah ... uhuk ... Swiss rupanya kau benar-benar serius untuk menghabisiku?" Bhutan menatap Swiss dengan tatapan tajam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com