Sang ketua nampak tidak bisa bermain - main melawan Gae.
"Hm … Jangan samakan aku seperti bocah - bocah ini. Aku tidak tau siapa dirimu. Tapi, lebih baik kau pergi dari sini jika kau masih sayang dengan nyawamu, Kawan kecil."
Gae yang mendengar ancaman dari pria itu langsung tertawa kecil. setelah menghembuskan kepulan asap tebal dari dalam mulutnya, dia pun langsung menatap tajam ke arah pria itu.
"Hei, Bajingan besar. Akan kutunjukan apa ang terjadi jika kawan kecil ini merasa tersinggung."
Di sisi lain, kini di Istora Gelora Bung Karno, nampak Haes-Sal, dan Mandeok yang sudah lolos di babak 8 besar sedang duduk santai. Tiba - tiba, muncul seorang pria yang menggunakan pakaian setelan hitam lengkap.
"Jadi bagaimana rasanya lolos ke babak perdelapan final?" tanya pria itu sambil tersenyum kepada Mandeok dan juga Haes-Sal.
Kedua pemuda itu pun langsung terkejut karena mendengar hal tersebut.
"Maaf, siapa anda?" tana Gae sambil tersenyum.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com