Sesampainya Al dirumah dengan rambut yang hilang, fikiran yang mumet, masa depan yang tidak jelas, penuh dengan kekecewaan akibat kebohongan yang telah ia ucapkan, ia mementingkan gengsinya di depan Teman-temannya dan ust-ust nya....
Ia tidak pernah bercerita ke orang-orang, ia hanya menuliskan keluh kesah, penderitaan, penyesalan nya di buku Biologi nya.... Akan tetapi ia pernah menceritakan masalahnya ke teman dekatnya, yaitu Alwi....
"Eh Al ... Kenapa lu murung terus!!"
"Ngga papa wi... Pen diem Weh"
"Lah bohong ya lu, biasanya lu kagak bisa diem kaya cacing kepanasan"
"Ettah..... Ngomong teh"
"Ada masalah apa Al, bilang Weh kaya kesiapa ajh"
"Hmmmmm"
"Yaudah bilang ajah, selow aja atuh"
"Gak punya masalah dibilangin"
"Orang muka lu kelata murem Weh, biasanya ngobrol, jadi radio butut, eh sekarang sekarang mah kek radio rusak"
"Aslian gapapa"
"Nih ya... Lu kalo ngebohongin orang lain bisa, tapi lu nggak bisa ngebohongin gua Al, gua udah lama temenan sama lu.... "
"Hmmmm gimana yah"
"Yaudah, kalo privasi banget mah gapapa, tapi inget yah, Jangan sungkan kalo mau cerita mah, ke gua ajh....."
"Iya atuhhh, Syukron udah mau ngertiin"
"Iya iya, sanz aja"
"Yaudah, gua cerita nih"
"Heeh sok"
"Tapi jangan dibilang ke siapa-siapa"
" Iya janji"
"Sebenarnya gua over thinking wi...."
"Over thinking kenapa, biasanya lu bodo amatan"
"Iya awal nya mah si bodo amat, tapi masalahnya jadi panjang"
"Pantesan lu, lu kek punya beban hidup yang berat banget "
"Ya awalnya sepele si... Cuman...."
" Cuman apa???"
"Cuman dari hal sepele itu bisa menghancurkan hidup gua wi...."
"Lah lah lah, bagaimana ceritanya??"
"Gua ngeboong ke ust, soal sesuatu, dan pada akhirnya ada salah faham yang menyebabkan semua beban ke gua semua"
"Gimana maksudnya??"
"Gua nggak sanggup wi, "
Al berusaha menahan di dalam hatinya ...
"Eh gimana???"
"Gua ngelakuin kesalahan yang besar wi, sampe-sampe gua ngecewain ustadz dan ustadzah yang percaya Ama gua, apalagi ngecewain kiai Rohman wi...."
"Yaallah"
"Iya wi, setiap gua salam ke kamar ust pasti di cemohin" ohhhh ini santri Teladan teh, gimana sih milih pondok lain daripada Pondok sediri??? Gak pantut di contoh ni bocah, harus di ajarin tatak ramah".... Setiap gua ke kamar ust pasti ada cemoohan ini lah, itu lah .... "
"Ouhhh, terus-terus??"
"Iya gara-gara itu.....
Mereka ngiranya gua yang menentang kiai Rohman, padahal mah gua cuman pengen minta Tabayyun ajh sama beliau, bukan menentang kan?"
"Dan sekarang semuanya udah terlambat, gabisa diperbaiki lagi... Apalagi soal kepercayaan wi....
Gua takut, gua malu, gua nyesel"
"Yaallah.... Kalo gua jadi elu gua nggak sanggup da Al.... Yang sabar yah....
"Iya wiii...."
"Yaudah semangat yah, semoga kedepan nya nggak bakalan ada masalah lagi...."
"Iya amiinn, sorry gua nangis wi,"
"Iya gapapa"
"Yaudah yah wi, gua mau tawadho dulu"
"Hayu atuh bareng, gua ge mau gosok gigi"
"Hayu"
Setelah itu, Al merasa sedikit lega karena ia telah berceritkepada Alwi, namun ia berharap bahwasanya penderitaan nya cukup sekian, ternyata itu salah.... Malah, ini baru awal sebelum penderitaan yang akan ia alami.....
-UtamaKan FUNGSI daripada GENGSI-
Pesannya adalah, kita sebaiknya mengutamakan fungsi daripada hawa nafsu (gengsi) karena sesungguhnya kita ini cuman mahluk hidup yang di beri titipan Allah Subhana wa ta'ala
•Tidak usah gengsi orang lain mempunyai baju bagus, mahal, branded, kita syukuri apa yang ada, karena sesungguhnya baju akhir yang akan kita pakai ialah hanya berupa Kain putih yang murah, Yaitu KAIN KAFAN
•Tidak usah gengsi mempunyai motor, atau kendaraan seadanya, karena sesungguhnya kendaraan akhir yang akan mengantarkan kita, hanyalah KERANDA
•hidup tidak untuk bermegah-megah.... Mempunyai tanah berhektar-hektar, syukuri apa yang ada, karena sesungguhnya.... Tanah akhir tempat tidur kita ialah cuman seukuran untuk 1 orang Jenazah...
Semua harta benda, semua kendaraan yang mewah, tidak akan pernah dibawa ke Alam kubur, melainkan hanya anak ibadah....