webnovel

Bab.5

Terdengar Suara derit pintu terbuka, menampilkan sosok wanita berkepala tiga, dia lah bunda nya Rista.

Rista menyambut kedatangan bunda nya dengan senyuman hangat, sedangkan bunda nya memberi tatapan Sinis andalannya. perlahan senyum Rista memudar.

" Kamu ini emang anak yang tak tahu di untung, nyusahin aja kerjaan nya " semprot nya tiba tiba setelah sudah di hadapan Rista.

Ketiga tamu itu beserta Rista kaget mendengar ucapan perempuan di depan nya.

Rista berpikir bahwa karena kondisi diri nya seperti ini bisa mendapatkan perhatian dari bunda nya meskipun perhatian sekecil pun.

Rista tersenyum kecut, bahkan bila dirinya meninggalkan dunia ini pun dirinya tak akan mendapatkan secuil kasih sayang pun.

" Bund, Rista habis kecelakaan" ucap nya dengan mata berkaca kaca.

" iya saya sudah tahu, jangan selalu merepotkan saya, saya capek ngurusin anak yang gak berguna kayak kamu " tuding nya.

Rista hanya bisa meneteskan air mata, sedangkan Bu Aruna tak tinggal diam.

" Ibu ini Bunda nya Rista" tanya Bu Aruna masih sabar.

" kalo iya kenapa " tanya balik bunda.

" Bu, anak nya sakit jangan malah disakitin, kasihan mental nya. Mana ada ibu yang lihat anak nya terluka malah memarahinya" ucap Bu Aruna menasehati bunda.

" saya gak butuh nasehat kamu, dan terserah saya mau apain dia, ingat Rista itu anak saya jadi gak usah belain dia " ucap bunda dengan emosi meledak ledak.

Dihati Rista, dia bersyukur karena Bu Aruna membela nya.

" Ya gak boleh gitu lah Bu, ibu sudah melanggar hukum negara, ibu sudah melakukan kekerasan pada Rista.maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)." ucap Bu Aruna geram.

" tahu apa kamu " tantang nya.

" Ya karena suami saya hakim di pengadilan" jawab Bu Aruna.

Rista kaget, ternyata Bu Aruna termasuk orang yang terpandang.

" suami aja kok yang hakim, yang situ kan pengangguran" cibir bunda tak mau kalah.

" kalo emang suami saya yang hakim, gimana kalo aku laporin tentang ibu yang selalu berbuat kekerasan pada Rista " tantang nya.

Wajah bunda langsung merah padam, dengan tatapan nyalang bunda menatap wajah Rista.

" awas kamu " ancam nya dan langsung berlalu dari sana karena dirinya kalah telak melawan Bu Aruna

tubuh Rista bergetar ketakutan, ia tahu bahwa ancaman dari bunda nya tak main main.

Laura juga ketakutan di pelukan sang Kakak mendengar adu bicara sang mama dan orang tak dikenal nya.

Elvano tak tega melihat wajah Rista yang pucat pasi dan ketakutan akibat ancaman dari bunda nya.

Ia tak habis pikir, kok ada saja ibu yang melakukan kekerasan terhadap darah daging nya sendiri.

Elvano geram terhadap orang yang seperti itu, rasanya jika bunda nya Rista laki laki, ia ingin sekali menonjok wajah nya.

     " Udah jangan dipikirkan ancaman bunda mu " Bu Aruna menenangkan diri Rista.

Setelah Rista tenang, Bu Aruna menyuruh Rista untuk beristirahat.

Mereka bertiga keluar dari ruangan Rista.

" Mama, gadis itu ngalamin luka parah nggak" tanya Elvano memastikan keadaan Rista.

" nggak ada luka yang serius sih, yang ada kepala nya yang sedikit retak bagian belakang. Tapi udah mama suruh dokternya mengoperasi kepalanya " jawab Bu Aruna.

Elvano hanya bisa menghela napas lega.

Kenapa Elvano si cowok dingin dan acuh pada sekitar nya sekarang menjadi peduli pada gadis cantik yang menyelamatkan adik nya dari bahaya maut?

Ayo baca bab selanjutnya!

..............................................................................