webnovel

Presiden Nian Tidak Membelikanmu Cincin Pernikahan

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ruang privat itu hening.

Bai Yangyang menyilangkan tangannya dan meletakkannya di atas meja, menunggunya membuat pilihan.

"..."

Ning Qing berbalik, dia mengangkat tangannya untuk menarik kursi, lalu duduk lagi.

Bai Yangyang tersenyum, "Ini lebih baik." Punggung Ning Qing tegak dan wajahnya tanpa ekspresi.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Wanita itu memiringkan kepalanya dan menatap matanya yang memakai lensa kontak abu-abu, "Mari kita bicara tentang hubungan antara kita bertiga."

Ekspresi Ning Qing tidak berubah, dia tetap menatapnya dengan tenang.

"Melihatmu seperti ini, hubungan antara presiden Nian dan kamu seharusnya tidak sebaik yang dikatakan dunia luar." Bai Yangyang membungkuk dan mencondongkan diri, sehingga dadanya yang putih pun terlihat, menyebabkan Ning Qing menunjukkan ekspresi jijik.

"Apa kamu melihat berita dunia hiburan?"

Ning Qing mengerutkan kening, sedikit tidak sabar, "Jika ada yang ingin kamu katakan, katakan saja." Dia tidak ingin main-main dengannya dan membuang waktu.

Senyum Bai Yangyang membeku, "Baiklah, maka aku tidak akan bertele-tele."

"..."

"Aku ingin kamu meninggalkan presiden Nian."

"Siapa kamu berani mengatakan hal seperti ini padaku?" Ning Qing menatap Bai Yangyang, ekspresinya dingin dan jijik.

"Kekasih? Atau orang ketiga?' Mata Bai Yangyang berkedut. Ini sedikit berbeda dari apa yang dia bayangkan.

Dia sudah mengetahui identitas Ning Qing, dia tahu bahwa Nian Lie tidak akan melepaskannya. Itu lah kenapa dia mencarinya.

Dia awalnya berpikir bahwa Ning Qing ini adalah orang yang penakut dan mudah untuk ditangani. Tetapi kenyataannya... sepertinya tidak begitu.

Dia menenangkan dirinya, ekspresinya menjadi tegang. Dia memaksakan senyumnya lalu berkata, "Tentu saja aku adalah cinta sejati presiden Nian…"

"Cinta sejati?" Ning Qing menaikkan suaranya. Ejekan di matanya sangat kental.

"Aku takut bahkan dia sendiri tidak tahu dimana cinta sejatinya. Cinta sejati macam apa kamu?"

Bai Yangyang tidak bisa menahan ekspresinya, suaranya sedikit bergetar, "Ning Qing, apa maksudmu?"

Sudut bibir Ning Qing terangkat menjadi senyuman. Dia sangat cantik dan menarik, membuat orang cemburu. "Dia baru bertengkar denganku. Untuk membuatku marah, dia tidak ragu menggunakan wanita yang ada di luar sebagai tamengnya. Nona Bai, tidakkah kamu berpikir terlalu jauh?"

Wajah Bai Yangyang berubah, kata-kata Ning Qing adalah penghinaan terdalam baginya.

Dia berdiri, mengambil teh panas di atas meja kemudian menuangkannya di wajah Ning Qing.

"Jangan menganggap dirimu terlalu penting! Setiap hari presiden Nian ada di tempat tidurku. Jika benar dia punya perasaan untukmu, kenapa dia masih tidur denganku?" Air hangat mengalir di wajah Ning Qing. Dia menutup matanya sambil tetap terdiam.

Senyum Bai Yangyang penuh dengan kejahatan, dia menyentuh kalung mahal di lehernya untuk pamer, "Tuan Nian sangat baik padaku, setiap kali dia datang ke kru untuk menjemputku dan membawakanku hadiah." Dia melirik tangan Ning Qing dan tersenyum ringan.

"Kakak, kamu dan Tuan Nian sudah menikah begitu lama. Dia bahkan tidak pernah membelikanmu cincin pernikahan, kan?" Wanita itu tertawa keras.

Jari Ning Qing di atas meja menggenggam erat. Dia mengangkat tangannya untuk menghapus air di wajahnya.

Dia tidak marah. Dia membuka matanya kemudian menjawab, "Aku tidak suka memakainya."

"Tidak suka memakainya atau tidak punya?"

"..."

"Hehe."

Bai Yangyang meletakkan tangannya di tepi meja, membungkuk, matanya luar biasa cerah.

"Jangan berpura-pura. Tuan Nian sama sekali tidak menyukaimu. Dia mengatakan kepadaku bahwa kalian telah menikah selama dua tahun, tapi dia tidak pernah menyentuhmu, karena dia pikir kamu menjijikkan!" Ekspresi Ning Qing berubah kaku.

Dia bahkan… mengatakan hal seperti itu padanya.

Bai Yangyang Melihat wajah Ning Qing yang masih tenang dan berpura-pura malu, "Aku tebak kamu belum merasakan kekuatan Tuan Nian. Aku sering kelelahan akhir-akhir ini, aku bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur kemarin…"

"Bai Yangyang." Ning Qing tidak bisa lagi mendengarkan kata-kata kotor wanita itu.

Bai Yangyang meliriknya, tapi ekspresinya sangat polos, "Nyonya Nian tidak bisa mendengarkan lagi? Yang lebih menarik belum aku katakan."