webnovel

Aku, Kamu & Cerita Yang Telah Usai

Krisnanda adalah seseorang yang berbakat dengan paras yang tampan, dia digandrungi oleh banyak orang di sekolahnya. Namun, sikapnya begitu dingin. Dia menyimpan kesedihan yang mendalam, dibelenggu rasa kecewa dan tidak percaya atas kepergian seseorang yang sangat dia cintai. Masa lalu yang melekat, memekatkan ingatan, perlahan akan terkikis oleh waktu. Memang cinta tidak selalu mempertemukan kita dengan yang terbaik, tetapi cinta selalu mempertemukan kita di waktu yang tepat dengan orang yang tepat. Saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain. Akhirnya dia bertemu dengan seorang gadis berparas cantik dan periang, Sonya Alexandra. Akankah dia mampu menghapus semua kenangan masa lalu yang mengikat Krisnanda? Atau membawa luka dan trauma lagi baginya?

Golden_boy332 · Real
Sin suficientes valoraciones
33 Chs

Pemilik Hati

Sangat melelahkan bagi Krisnanda, menempuh perjalanan yang begitu lama. Sebelumnya, ada begitu banyak hal yang membuatnya nyaris tidak dapat beristirahat. Semakin menambah lelahnya. "Untung aja aku kembali lebih awal, setidaknya aku bisa istirahat," gumannya. Dia sangat bersyukur, merasa begitu beruntung mengenal Sonya yang bisa membuatnya merasa nyaman dan terlelap dengan mudahnya di malam hari. Baginya, suara Sonya sangatlah menenangkan, membantunya menepis semua rasa lelah.

Masih tersisa satu hari baginya untuk beristirahat, sembari menyiapkan semua perlengkapan kuliahnya esok hari. Seperti biasa, dia mengirim pesan kepada Sonya. Belum begitu lama, tetapi dia sudah merindukan Sonya. Terbayang lagi wajah cantiknya ketika mereka berkunjung ke Taman Kunang-Kunang. Kali ini Sonya sedikit sibuk dan meminta Krisnanda untuk menunggunya, dia mengatakan akan menelponnya di sore hari.

Krisnanda mengiyakan, memilih untuk melakukan kegiatan lain. Dia merapikan barang-barang di kamarnya yang sesungguhnya masih terlihat rapi. Kemudian membaca buku, mempelajari materi yang mungkin dia dapatkan besok. Bosan, akhirnya dia merebahkan diri, melihat-lihat sosial media dan menonton beberapa video di youtube. Hingga dia mengantuk dan akhirnya tertidur pulas.

Tersentak, terbangun dari tidurnya karena handphone yang berdering tepat di sampingnya. Sonya menelpon. Dia melirik jam di dinding, "Ternyata sudah malam," gumannya. Ketika dia menjawab panggilan itu dengan riangnya Sonya menyapa.

"Hi Kris, gimana perjalannya? Pasti capek banget," ucap Sonya.

"Iya, lumayan capek. Tadi aja aku ketiduran, aku terbangun karena kamu yang menelpon," jawab Krisnanda.

"Maaf ya, harusnya aku chat kamu dulu."

Membahas berbagai hal, bahkan Sonya mengungkapkan keinginannya yang amat sangat untuk berkunjung ke Melbourne. Dia ingin melihat secara langsung musim gugur di sana, dengan cantiknya jingga dedaunan yang berguguran. Ingin mengunjungi kampus Krisnanda, berkeliling dan berbaur dengan teman-temannya. Setelah menceritakan semua hal itu, Sonya tertawa, merasa lucu sendiri. "Rasanya nggak mungkin aku bisa ke sana," ucapnya. Krisnanda hanya diam, tidak berkomentar. "Aku berjanji, suatu hari nanti aku akan membawamu berlibur ke sini," kata Krisnanda dalam hati.

Obrolan mereka hari ini lebih singkat dari biasanya, karena Sonya ingin beristirahat lebih awal, dia begitu lelah. Krisnanda menemaninya lebih lama, memastikannya sudah benar-benar terlelap. Kemudian, dia memeriksa pesan yang masuk beberapa menit sebelumnya. Ternyata seorang teman di kampusnya, Apriliana Sentano.

"Kris, aku ingin bertemu denganmu besok. Ada hal yang ingin aku katakan," begitu isi pesan dari Aprilia.

"Iya, kita bertemu di tempat biasa aja ya," balas Krisnanda.

"Iya, sampai jumpa besok," balas Aprilia langsung.

"Iya, sampai jumpa."

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat mereka biasa belajar bersama. Sebuah taman dengan meja dan kursi kayu di bawah rimbun pepohonan. Tempat yang cocok untuk belajar, karena cukup tenang dan sejuknya semilir angin.

"Hello, April. Apa kabar, bagaimana dengan liburanmu?" tanya Krisnanda.

"Hi, kabarku baik. Liburanku juga cukup menyenangkan," jawab April, "Bagaimana denganmu?" tanyanya.

"Iya, liburanku juga cukup menyenangkan. Aku mengunjungi berbagai tempat yang sangat menakjubkan," jelas Krisnanda.

"Pasti seru sekali, aku jadi ingin pergi ke sana. Oh ya, aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Aprilia kemudian.

"Mengatakan apa?"

"Aku menyukaimu, Kris. Maukah kamu menjadi pacarku?"

Krisnanda terkejut mendengar pernyataan temannya, tidak menyangka ternyata temannya menaruh hati padanya. Dia bingung, bagaimana harus menjawab.

"Maaf sebelumnya April, aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Bisa beri aku waktu? Besok aku akan memberimu jawaban," jawab Krisnanda.

Aprilia mengiyakan, kemudian pergi berlalu meninggalkan Krisnanda.

Satu hari ini dia tidak fokus, bahkan sampai malam dia masih memikirkan hal tersebut. Dia hanya menganggap Aprilia sebagai teman baik. Dia tidak ingin hubungan mereka menjadi canggung, dia bingung bagaimana caranya menolak. Tidak ingin membuat temannya sakit hati. Dia sendiri tidak bisa menampik, hatinya sudah ada pemiliknya. Gadis cantik yang selalu membayang di pikirannyalah yang telah mengambil hatinya. Seseorang yang selalu menemani dan mendukungnya setiap saat, membawanya sampai ke titik ini. Lama Krisnanda merenung, memikirkan semua hal itu dan memutuskan, "Aku harus memberitahunya besok, aku harus menjelaskan semuanya," ucapnya.

Esok hari mereka bertemu lagi, Krisnanda sudah siap memberikan jawaban.

"Aprilia, aku minta maaf. Aku harap kamu tidak menjauh dan membenciku karena hal ini," ucap Krisnanda.

Aprilia mulai terlihat murung, binar matanya meredup.

"Aku menganggapmu sebagai teman baikku, jadi aku tidak bisa menerima perasaanmu dan jujur sudah ada seseorang di hatiku. Seseorang yang membuatku berubah seperti ini, seseorang yang selalu mendukung dan menyemangati hingga aku bisa sampai sejauh ini. Aku tidak bisa mengabaikannya. Sekali lagi aku minta maaf, aku harap kita masih bisa menjadi teman baik," jelas Krisnanda.

Tangis Aprilia pecah, tanpa sepatah katapun dia pergi meninggalkan Krisnanda. Hatinya teramat sakit setelah mengetahui semuanya. Mengetahui, ternyata orang yang dia sukai lebih menyukai orang lain.

Seperti pukulan keras bagi Krisnanda. Ingin hati untuk tidak menyakiti, tetapi akhirnya jatuh juga air mata itu. Dia merasa bersalah, tetapi tidak mungkin untuk membohongi dirinya sendiri. Seseorang yang dia suka, yang selalu muncul dalam pikirannya dan selalu bisa menghangatkan hatinya adalah Sonya. Seseorang yang dia cintai adalah Sonya.