webnovel

AKU BUKAN WONDER WOMAN

Ruby dan Khufra berteman dari masa kecil. Namun Ruby ternyata diam diam mengagumi sosok Nathan yang merupakan kakak senior di sekolah nya. Benih cinta Ruby bertumbuh untuk Nathan. Namun semua tak bisa di ungkapkan oleh kata-kata. Karena keburu Nathan pergi kuliah ke luar kota. Sampai suatu ketika Ruby di pertemukan kembali oleh Nathan ketika mereka sudah lulus kuliah. Namun yang terjadi khufra ternyata dari dulu menaruh hati kepada Ruby. Tapi Nathan juga sebenarnya dari sekolah sudah menyukai Ruby. Tapi kuliah yang membuat nya harus berpisah dan menahan untuk mengungkapkan perasaan kepada Ruby. Sampai akhirnya mereka pun menjalin hubungan percintaan yang telah di ketahui oleh khufra. Apalagi Nathan menunjukkan keseriusan terhadap Ruby dengan melamar nya menjadi istrinya. Membuat hatinya Khufra makin hancur berkeping-keping. Di saat Ruby dan Nathan akan menggelar acara pernikahan. Suatu ketika terjadi musibah. Orangtua nya Nathan mengalami kecelakaan saat hendak ke lokasi acara pernikahan Ruby dengan Nathan. Yang membuat Nathan harus membatalkan rencana pernikahan dengan Ruby. Karena telah banyak datang tamu undangan dan Ruby telah selesai di makeup pengantin. Hingga akhirnya membuat ayahnya Ruby syok dan mengalami serangan jantung di saat acara belum di laksanakan. Hingga nyawanya pun tak dapat tertolong. Gimana nasib Ruby?! Akankah Ruby menerima kejadian musibah buruk yang di alaminya secara berturut-turut?! Atau Ruby memilih untuk mengakhiri hidupnya?! Atau tetap melanjutkan kehidupan nya meskipun gagal menikah dengan Nathan?! Ikuti kisahnya. Jangan lupa follow dan beri komentar yang membangun. Terimakasih...

Ari_Fauziah · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
27 Chs

BAB 12. PERGI KE BIOSKOP

( AKU BUKAN WONDER WOMAN)

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku baru saja merasakan terbang ke langit karena sikap dan perhatian nya Nathan. Kini aku di jatuhkan dan di hempaskan oleh sikapnya Nathan yang dingin dan cuek terhadap aku.

" Kamu yakin hanya badmood aja Ruby?! Kamu gak lagi sedih atau ada masalah kan?!" tanya khufra sambil menikmati makanan yang di buat oleh ibuku.

" Ya aku yakin dan jujur banget sama kamu. Kan kamu bisa baca pikiran aku khufra. Aku lagi males banget latihan basket." Ujarku berbohong.

" Okelah kalo begitu. Jangan kelamaan ya. Nanti keburu terlambat datangnya. Aku sudah beli tiket Spiderman lewat online. Jadi palingan datang langsung scan barcode aja" ujar khufra memberitahu.

" Wah khufra. Kamu gerak cepat banget ya. Sudah beli tiket lewat online aja. Terniat banget mau nonton film di bioskop hari ini" Ujarku meledek khufra.

" Iya dong terniat banget. Soalnya kan aku nungguin banget film Spiderman dan Kingsman di bioskop" ujar khufra Bercerita.

" Ya udah. Kamu khufra beli tiket filmnya. Aku yang traktir kamu beli pop corn dan minuman. Gimana?!" Ujarku berpendapat.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Jam pulang sekolah tiba. Aku langsung pergi bergegas menuju toilet untuk berganti baju karena aku janjian mau nonton film di bioskop bersama khufra.

" Aku gak mau membebani kamu Ruby. Kalo gak ada uang. Gak usah maksain. Lagian juga lebih baik uang kamu tabung. Buat persiapan kuliah. Kan katanya kamu pengen jadi psikolog" ujar khufra menjelaskan.

" Yah tapi kan aku merasa tak enak sama kamu khufra. Masa kamu udah beli tiket nonton bioskop sekaligus traktir makan sih. Lah keenakan aku dong. Modal diri doang" Ujarku memberitahu kepada Khufra.

" Ya beneran aku gak mau kamu traktir aku. Kalo kamu mau traktir aku nanti kalo kamu sudah lulus kuliah dan bekerja. Akan aku tagih janji kamu" ujar khufra memberitahu.

" Kamu gila ya khufra?! Atau kamu meledek aku karena ekonomi aku dan keluarga aku pas Pasan gitu?!" Ujarku tersinggung.

" Aku tak bermaksud untuk menyinggung perasaan kamu dan keluarga kamu. Karena aku mengerti dan memahami keadaan ekonomi kamu dan keluarga kamu. Jadi aku gak mau jadi beban pikiran kamu. Ayolah kamu jangan berpikir negatif. " ujar khufra berargumen.

" Eh kirain kamu tak mau aku traktir. Karena kamu merasa jauh lebih baik ekonomi nya di bandingkan aku. Makanya kamu berbuat begini" Ujarku sudah salah sangka.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Setelah aku berganti pakaian untuk bersiap ke gerbang sekolah. Tiba-tiba aku bertabrakan dengan Nathan di depan toilet. Rasanya malu banget harus berpapasan dengan Nathan di toilet kembali.

" Hemmmmm Ruby!! Kamu baru berganti pakaian?! Mau siap latihan basket ya?!" ujar Nathan menyapaku.

" Hehehe.. iya kak" Ujarku bersikap dingin kepada Nathan.

"Kamu kok agak diem ya?! Pasti kamu agak kecewa dan sedih ya saat kejadian di kantin tadi siang?! Maafkan aku ya. Aku tak bermaksud bersikap dingin dan cuek sama kamu. Hanya saja aku bersikap begitu agar semua siswa dan siswi yang melihat kita mengobrol tidak bergosip dan membicarakan kita. Hanya itu saja alasanku" ujar Nathan menjelaskan tentang kejadian di kantin.

" Enggak apa-apa kok kak Nathan. Aku mengerti dan memahami kok bahwa kak Nathan idola basket di sekolah ini. Terlebih juga kak Nathan kan pacaran dengan kak pharsa yang merupakan ketua OSIS di sekolah ini. Jadi udah otomatis jadi sorotan semua siswa dan siswi di sekolah" Ujarku berpendapat.

" Alhamdulillah kalo kamu kepikiran begitu. Tadinya aku sempat berpikir untuk memberikan penjelasan jika hari ini tidak bertemu lagi kamu di sekolah. Akan aku hubungi kamu nanti malam. Ya udah ayo kita ke lapangan basket untuk berlatih" ujar Nathan mengajak aku untuk ke lapangan basket bersama.

" Hemmmmm... gak usah kak. Maksudnya aku kak Nathan duluan aja ke lapangan basket. Nanti aku menyusul" ujarku berbohong.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Namun aku hanya diam dan tak menatap wajahnya Nathan. Karena aku merasa kesal dengan sikap dingin dan cueknya Nathan terhadap aku.

" Oh ya udah kalo begitu. Nanti ketemu di lapangan basket ya. Soalnya kan sebentar lagi pertandingan basket untuk mewakili sekolah kita" ujar Nathan memberitahu.

" Ya kak Nathan. Terimakasih sudah mengingatkan" Ujarku dengan tersenyum kecut.

" Ya kita harus semangat latihan. Agar kita bisa memenangkan pertandingan basket akhir pekan ini" ujar Nathan memberikan semangat.

" Siap kak!! Semoga kita tidak mengecewakan sekolah" Ujarku memberitahu.

" Nanti malam aku hubungi kamu ya. Ada hal yang ingin aku obrolin sama kamu Ruby. Aku merasa senang kalo ngobrol sama kamu. Bikin tidur aku nyenyak" ujar Nathan menjelaskan.

" Oke siap kak Nathan " Ujarku berpura-pura terlihat ramah.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;

Aku melangkah pergi menuju gerbang sekolah dengan berlari. Agar tak ada yang melihat aku tak latihan basket hari ini. Karena aku malu sama temen-temen grup komunitas basket yang sedang latihan untuk pertandingan basket akhir pekan ini.

" Hei Ruby!! Kamu lama sekali. Aku sudah lama menunggu kamu nih" ujar khufra yang sudah Bolak balik mencari aku.

" Hehehe.. maafkan aku khufra. Soalnya tadi aku boker dulu. Jadinya agak lama" Ujarku berbohong kepada Khufra.

" Hah?! Boker?! Pantas aja lama banget. Asal kamu tahu Ruby. Dari tadi aku bolak balik dari parkiran motor sampai ke gerbang sekolah untuk mencari kamu" ujar khufra bercerita.

" Hahaha.. ya ampun sampai segitunya kamu khufra pengen nonton film di bioskop bersama aku. Tapi kalo faktor alam tidak bisa di ganggu. Aku harus boker dan mengeluarkan semua yang telah aku makan dan minum. Kalo tidak di keluarkan nanti jadi berabe" Ujarku menjelaskan.

" Ya sudahlah jangan di ceritakan lagi. Nanti aku jadi mual dan enek kalo membayangkan apa yang kamu ceritakan Ruby" ujar khufra menjelaskan.

" Hahaha.. baiklah. Ayo kita berangkat ke bioskop. Nanti biar kita bisa bersantai dulu disana dan sambil selfie di bioskop. Agar aku bisa pamer di sosial media" Ujarku sambil tersenyum.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Sesampainya di gerbang sekolah. Aku menunggu dekat satpam sekolah. Tak lama kemudian datanglah khufra ke hadapan aku dengan motor ninja nya.

" Aku gak mau membebani kamu Ruby. Kalo gak ada uang. Gak usah maksain. Lagian juga lebih baik uang kamu tabung. Buat persiapan kuliah. Kan katanya kamu pengen jadi psikolog" ujar khufra menjelaskan.

Ari_Fauziahcreators' thoughts