Bunga bergegas ke perusahaan dan melihat dari kejauhan mobil sport yang sudah dikenalnya diparkir di pintu perusahaan. Dia benar-benar ingin membawa Maria untuk pergi dari sana, tapi dia sudah terlihat oleh siapapun itu disana.
Dia sadar bahwa dia tidak bisa membawa Maria berkeliling sepanjang hari, jadi dia hanya bisa segera memarkir mobilnya dan membawa Maria ke atas bersamanya sambil berharap pria itu tidak memperhatikannya. Tapi Maria sama sekali tidak bisa diburu-buru dan hal ini membuat Bunga merasa cemas.
"Bunga, apakah pria itu yang melamarmu kemarin?" Maria bertanya sambil menunjuk ke arah pria yang ada disana.
Sebenarnya, itu hanyalah sebuah pernyataan cinta. Bunga seharusnya tidak melihat ke arah yang ditunjuk Maria. Ketika dia memandang kesana, Mario kebetulan melihat ke arah sini. Kebetulan saja tatapan keduanya bertabrakan di waktu yang bersamaan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com