"Terkadang ada yang meminta jenis kelamin tertentu, parahnya sampai ada yang marah kalau tidak sesuai keinginannya."
"Manusia bukan Tuhan."
Anna mengangguk-anggukkan kepalanya, bahkan terkadang ia tidak menyangka jika Aksel akan memberikan jawaban-jawaban yang jauh dari pikirannya. Aksel sering kali bahkan mengingatkan bagaimana kehidupan yang yang tidak dapat dipaksakans esuai kehendaknya.
"Saya tidak masalah, kalau perempuan dia akan cantik sepertimu, jika laki-laki akan tampan seperti saya."
Seketika Anna tersenyum kembali, Aksel mengatakannya dengan sangat santai dan tenang saja namun Anna yang mendengarkannya sangat senang sekali.
"Saya kira kamu tidak seperti ini, Aksel."
"Lalu seperti apa?"
"Ya begitulah."
"Kenapa lagi?"
"Nanti kalau saya cerita yang ada kamu hanya akan marah saja."
"Kamu saja belum bilang, bagaimana bisa saya marah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com