Setelahnya Aksel kembali ke ruangan yang ada Anna di dalamnya.
"Kamu kenapa melamun, Ann?" tanya Aksel yang kini menarik kursi duduk di sampingnya bangsal Anna.
"Tidak apa-apa, saya hanya masih tidak menyangka, saya beneran jadi Ibu ya?"
"Lalu siapa Ibunya kalau bukan kamu?"
Anna pun menghela napasnya, ia lantas tersenyum canggung pada Aksel.
"Pasti sakit sekali ya Ann?"
"Lumayan."
"Saya lihat kamu sangat kesakitan, kalau ada cara yang lebih mudah dan tidak menyakitkan lebih baik pakai cara lain saja, saya tidak tega melihat kamu seperti tadi."
Namun saat itu Anna malah merasa heran pada Aksel ternyata ia memiliki rasa ketidaktegaannya pada sesuatu. Padahal biasanya ia lebih tega dari itu.
"Yakin kamu tidak tega?"
Aksel menganggukkan kepalanya.
"How do you feel to kill anyone?"
"Its not same, Anna."
Saat itu Anna pun tersenyum, Aksel juga melambaikan jari telunjuknya untuk mengisyarakat pada Anna agar diam saja tidak perlu membicarakan hal tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com