Tiga tahun kemudian ...
“Pak Nanda, ini berkas yang harus bapak tanda tangani ...!” ucap seorang sekretaris sambil meletakkan beberapa map ke atas meja kerja Nanda.
Nanda mengangguk. “Hari ini jadwal saya apa aja?”
“Jam sembilan pagi ini meeting dengan investor, makan siang bersama klien dari Jakarta, setelah makan siang kunjungan ke lokasi proyek,” jawab sekretaris tersebut.
Nanda mengangguk. “Kamu boleh keluar!”
Sekretaris itu mengangguk dan segera keluar dari ruang kerja Nanda.
Nanda tersenyum kecil. Ia meraih bingkai foto yang terpajang di meja kerjanya. Potret seorang wanita yang berhasil membolak-balikkan kehidupannya, kemudian berlalu begitu jauh meninggalkannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com