Sinar pagi sudah masuk ke dalam jendela kamar Qeesha. Pertanda bahwa hari ini sudah menjadi start untuk memulai hari yang lebih baik lagi. Ia langsung bergegas mempersiapkan diri untuk kembali bersekolah.
Waktu memang tak terasa telah berlalu begitu cepat, sekarang sudah menunjukkan pukul 7, Qeesha sangat tergesa-gesa karena ia baru sadar bahwa hari ini ia akan berangkat tanpa diantar oleh ayahnya. Dengan masih keadaan mengigit roti, ia cepat-cepat memakai sepatunya lalu lari melewati anak tangga untuk menuju pintu luar rumahnya.
Bruk.
Qeesha terjatuh dari tangga. Lututnya mengeluarkan sedikit darah segar, ia hanya bisa meringis kesakitan. Tapi apa yang harus ia perbuat? Jam sudah menunjukkan pukul 7.10, tak mau terlambat ke sekolah Qeesha hanya merasa masa bodo dengan lukanya.
Ia terus berlari sampai ke gang rumahnya lalu menunggu angkutan umum berhenti dihadapannya. Tapi nihil. "Ini ada apa sih? Ko tumben banget angkot gak lewat-lewat," gumamnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com