"Tuhan mempermainkan Shena Ma. Dia menyisakan air mata Shena untuk hari ini. Dia tak memberi tahu semuanya akan terjadi. Shena keliru kan Ma. Mama gak ada di dalam kan?…JAWAB MA!?"
Arga merangkul bahu Shena agar gadis itu bangun. Mencoba, Arga terus berusaha menenangkan Shena walau di gak tau. Apakah ini benar.
"Pergi Arga. Aku gak mau melihat kamu!" teriak Shena mendorong kuat Arga sekuat tenaganya.
Arga terhuyung jatuh ke belakang. Menatap lamat-lamat gadis yang terus memeluk kuburan itu.
"Gue pernah mengalami ini, bahkan lebih pedih dari ini. Lo tau?" lantang Arga.
"Gue mengamatinya sangat lama, bahkan air mata gue gak bisa terjatuh. Lo tau apa yang gue pikirkan saat itu?" tanya Arga, yang membuat Shena mulai mengangkat kepalanya memandang Arga.
Arga tersenyum sumbing, darahnya berdesir hebat setelah ucapan itu terlontar dari mulutnya. Dia melengos, tak mampu menatap Shena lagi, dia menyembunyikan satu tetes air matanya yang menerobos paksa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com