Dia mendekatkan wajahnya ke arah Shena. "Cowok gue bilang, lo menggoda dia! Apa itu benar?" dia bertanya dengan sangat pelan.
"Lo gak punya mulut! Hah!" celetuk Dara Kali ini di iringi teriakan seakan berbicara dengan gadis budeg.
Sebelum Shena menjawab dengan ucapan, tubuhnya terasa dingin. Jelas, dara menyiramkan sisa air itu di atas kepalanya. Dara tertawa geli, tidak hanya dia tapi semuanya.
"Itu akibat lo udah mencoba mendekati cowok gue!" celetuknya sambil tersenyum miring.
Shena masih terdiam kaku. Dia memang tidak marah, masih belum bisa untuk marah. Ini karena mamanya, jika Shena membuat kesalahan sedikit saja. Karir mamanya akan hancur, dan Shena memikirkan itu semua.
***
Mobil berhenti di halaman luas rumahnya. Rumah yang di beli Alena sekarang memang tak sebesar yang dulu. Namun, suasana yang teduh dan sejuk menjadikannya sempurna.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com