"Ini beneran ditraktir kak Gilang?" Tanya Keara sore itu di cafe Tanjoy sepulang sekolah.
Gilang mengangguk. "Iya beneran ditraktir. Balasan kemarin udah nunjukin tempat bagus buat sendiri ke gue," jawab Gilang tersenyum lebar.
Keara yang melihat itu jadi mengulum bibir. Mengalihkan wajahnya kearah luar jendela belagak tenang.
"Mamah sama papah kak Gilang gimana?" Tanya Keara tak memandang Gilang. Walau sesekali melirik pemuda itu yang terus menatapnya lurus.
"Syukurlahhh..."
"Elo gak nanyain gue?!"
"Emang kak Gilang kenapa?"
"Lagi sakit"
Keara mengernyit. Menatap wajah Gilang lebih teliti. "Kak Gilang sakit?" Katanya balik bertanya. Tapi tak ada tanda-tanda Gilang terlihat sakit atau pucat.
Gilang mengangguk. "Hati gue sakit," jawabnya membuat Keara yang mendengar itu langsung mengerti. Memutar bola mata malas membuang muka lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com