webnovel

Adik Penyihir Agung

Gadis yatim piatu yang diadopsi menjadi anak angkat dari keluarga Duke yang baru diangkat di bunuh oleh sepupunya karena perebutan tahta. Namun saat dia sedang menyerahkan dirinya pada takdir dia kembali kemasa lalu? "Aku akan menolak diadopsi, melarikan diri dan pergi belajar sihir di Menara Sihir!!" Tapi sebelum ia bisa melarikan diri ia malah di tangkap keluarga penyihir dari menara sihir dan akhirnya diadopsi lagi. Tapi, apa apaan ini???!! "Hm? Kakak? Kakak lah penyihir agung itu" Kakak angkatku yang kedua adalah penyihir agung? Dan kedua orang tua angkat ku adalah pendiri menara sihir?? dan apa apaan dengan kakak pertamaku yang penyihir dalam legenda 100 tahun lalu? Bagaimana kah hidupnya akan berjalan?Apa ia akan bisa menjadi penyihir dan hidup damai seperti mimpinya? Atau ia malah akan terlibat masalah dengan keluarga barunya yang penyihir??

DaoistRclUby · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
2 Chs

Chapter 0

Namaku Haruna, anak dari seorang baron kampung yang tidak memiliki wilayah. Itu awalnya, saat ini aku bahkan bukanlah siapapun kecuali yatim piatu yang hanya bisa mengemis belas kasihan seseorang agar dapat bertahan hidup. Ayah dan ibuku meninggal dalam kebakaran yang di sebabkan oleh salah satu kerabatku, setelah ayah berhasil membuat koneksi perdagangan hingga mendapat kan kekayaan yang cukup banyak.

Dan seperti yang kukatakan, itu awalnya. Setelah masuk kesebuah tempat penampungan anak, aku hidup dengan kesederhanaan bersama teman teman baru yang kudapat. Sedih, sepi, senang, bahkan kebahagian. Kami semua melaluinya sambil tersenyum dan bernyanyi hingga aku mendapat panggilan dari penjaga penampungan yang menyatakan,

"Kamu akan diadopsi mulai besok, beliau mengatakan kalau beliau ingin mengambil anak perempuan sehat sebagai pewaris keluarga. Kamu tidak perlu khawatir tentang apapun karena mereka memiliki status di kerajaan, kamu cukup diam dan turuti mereka. Mengerti Haruna?"

Setelah mendengarnya, aku menjadi sangat sedih, kuceritakan pada teman teman ku di tempat penampungan dan kamu menangis semalaman.

Esok hari telah datang, seperti perkiraan ku pasutri itu terlihat sangat cantik dan tampan namun aku yang ragu ragu ini langsung mereka peluk dengan hangat.

Mereka memberiku rumah baru, memberiku kamar yang nyaman, makanan cukup bahkan para pelayan yang dengan ramah melayani dan menyapaku dengan senyum yang selalu bersinar diwajah mereka. Lalu tidak lupa kasih sayang berlimpah yang kedua Pasutri itu berikan itu juga termasuk kedalamnya. Hari hariku berjalan sungguh indah tidak seperti bayanganku, lubang hatiku bahkan terisi dengan mudahnya oleh mereka.

Namun saat umurku beranjak 16 tahun aku mendengar kabar buruk dari pengantar pesan kerajaan yang berkata kalau "keluarga ini sedang coba di jatuhkan oleh keluarga lain". Keluarga kami di fitnah dan di adu domba dengan keluarga lain, ibu ku jatuh sakit dan ayah menjadi pendiam serta pemarah. Tidak akan salah bahkan kalau di katakan keluarga ini akan hancur dalam beberapa tahun.

"Ayah...", kataku masuk ke kamar ayahku di malam hari saat ia sedang meminum alkohol untuk menyembunyikan rasa sedihnya.

Ayah hanya diam tanpa suara, tapi karena ia juga tidak mengusirku aku pun duduk di sofa sambil dengan lembut mengatakan,

"Aku tau apa yang terjadi... tidak, justru akan aneh jika aku tidak tau bahkan setelah semua kekacauan ini. Jadi ayah tidak perlu seterkejut itu".

Ayah yang awalnya membelalakkan mata itu kemudian menundukan mata sambil kulihat kilauan air mata yang bercahaya oleh cahaya bulan. Yah.. aku tau kalau ayah sangat sayang padaku, sampai ia tidak pernah membicarakan ini padaku. Sambil tersenyum aku mendekati ayah dan memegang tangannya, "Apa ayah percaya saya?", kataku menatap mata ayah. Ayah hanya mengangguk tak bersuara dan aku melanjutkan, "Kalau begitu...", kulepaskan tangan ayah sambil mundur beberapa langkah. Ku rubah warna rambut merah jambuku menjadi biru muda dan mata biruku menjadi merah ruby, lalu kulanjutkan kata kataku "...Mau kah ayah percayakan masalah ini padaku? Aku berjanji akan selesaikan ini semua sebelum debutante ku diadakan. Ayah... bolehkah?".

Seketika ayahku berjalan mendekatiku dan dalam lembut menyebut namaku sambil memelukku, "Haruna, ayah percaya padamu" begitu katanya dengan suara lirih mengatakannya berulang.

Saat pagi datang, masih hangat diingatanku ayah yang menyebut dan bilang kalau ia percaya padaku berkali kali. Tapi walau aku senang, aku harus serius dan menjalankan rencanaku.

Dikerajaan ini bukannya tidak ada sihir. Namun selain dari menara sihir, pengguna sihir di kerajaan adalah orang yang sangat sangat langka. Dan diantara orang langka itu, aku adalah pemilik sihir bawaan yang bahkan jarang dimiliki penguna sihir di menara sihir. Sihir milikku adalah jenis sihir bawaan yang di sebut sihir pesona. Sihirku ini dapat menarik perhatian semua orang dan membuat mereka nyaman berada di sekitarku, dengan sihir ini aku akan membuat sekutu dan mencari dalang dibalik ini. Ngomong ngomong, ayahku yang sebelumnya itu juga terkena pengaruh sihirku, karena itu dia jadi seperti terlepas dari belenggu masalah dan menangis di depanku. Sihir ini bisa di bilang tetap mengalir keluar walau tidak ku gunakan, dan saat kugunakan warna mata dan rambutku akan bertukar. Dalam keadaan aktif kekuatan ini bisa membuat orang jadi ketagihan, gila dan hilang ingatan mengikuti perintahku atau dalam kata lain ini memang sedikit berbahaya. Yah pokoknya, akan ku buat orang orang yang mengganggu keluarga indahku menyesal.

2 Tahun berlalu, seperti yang ku rencanakan. Semua orang yang menjebak keluargaku mengakui kesalahan atau kubongkar semuanya. Rencana dan bukti dengan rapih kuberikan pada peradilan hingga mereka ditangkap dan di hukum. Tentu saja keluarga ku pun mendapat bonus dengan kenaikan status menjadi duke karena berhasil membongkar akar masalah para bangsawan yang rupanya telah lama mengganggu kerajaan. Dan setelah itu aku pun debutante di temani ayah dan ibuku tercinta dan hidup damai selamanya.

Namun...

...itu yang kuharapkan.

Saat debutante, keponakan ayahku yang seharusnya menjadi pewaris jika tidak ada aku akhirnya menunjukkan taringnya. Dia selama ini mendekatiku hanya untuk menumpang pada ayah karena ayahnya yang pemabuk dan penjudi. Tanpa ku tau dia juga merupakan orang bayaran yang menjual rahasia keluargaku dan membuat keluargaku hampir hancur karena uang. Namun apa yang bisa kulakukan? Saat dia mengatakan itu aku dalam keadaan mabuk berat. Normalnya aku bukanlah orang yang suka alkohol, karena aku akan mabuk bahkan hanya dengan sedikit alkohol di gelasku. Kecuali seseorang menukar gelasku dengan gelas berisi alkolol yang kuat.

Aku tidak ingat hal lainnya karena aku langsung tertidur dan hal terakhir yang kuingat adalah aku dibuang di perbatasan antara kerajaan dan menara sihir. Dimana tempat itu adalah tempat yang memiliki medan mana besar yang para penyihir pun sulit mengendalikan sihirnya ditempat itu.

Saat terjatuh, aku hanya bisa menyesal.

Seharusnya aku menyelidiki lebih lanjut kasus itu bahkan setelah semua selesai.

Seharusnya aku tidak membiarkannya mendekatiku saat perasaan ku sudah buruk saat awal.

Seharusnya aku tidak terlibat sesuatu yang di sebut warisan atau apapun itu setelah ayah dan ibu kandungku mati karena hal sama.

Seharusnya aku tidak mendekati kerajaan yang membuatku memiliki banyak musuh.

Seharusnya aku...

benar... seharusnya aku sejak awal tidak mau diadopsi saja ketika mereka bilang kalau aku akan jadi seorang pewaris, dengan begitu.... dengan begitu aku tidak akan mati karena ini kan? Aku yakin aku juga tidak perlu susah payah melawan para bangsawan untuk membersihkan nama keluarga angkatku.

Kalau begitu...

seandainya di masa lalu aku pergi ke menara sihir dan belajar sihir... apa aku akan bisa lari dari takdir yang sama yang merenggut nyawa ayah dan ibu kandungku ini?

Benar!! Aku akan melarikan diri dari tempat penampungan, dan dengan sihir bawaan milikku menara sihir pasti akan dengan senang hati menerima ku. Lalu aku akan jadi penyihir hebat dan meraih ketenaran dan kebahagiaanku sendiri. Aku akan bisa melindungi diriku dan aku tidak akan takut kekurangan uang karena penyihir akan di perlukan dimanapun. Ahh.. kalau saja aku bisa mengulang waktu, aku... tidak mau mati seperti ini.

Itu lah yang kupikirkan sambil terombang ambing di aliran mana yang kacau. Menutup mata, dan tertidur selamanya dalam sedih dan penyesalan.

************

"...."

"...Na"

"...Na!"

"...runa!'

"HARUNA!!!", kubuka mataku yang terkejut mendengar seseorang yang familiar menyebur namaku, "...Andine?", kataku setengah tersadar

"Ia ini aku!! Cepat bangun, kalau telat kita bisa di hukum lagi. Kau tau kalau bunda sangat ketat masalah waktu kan?", anak di depanku menggembungkan pipinya yang lembut sambil marah padaku

"Kenapa aku disini?", aku hanya bisa bingung dan bertanya tanya, aku bertemu andine teman sekamarku dan dia masih belum pergi dari tempat ini saat aku seharusnya sudah mati. Dan bukankah ia sangat muda? berapa tahun dia, 7 atau 8 ya? waw dia bisa sihir muda kah?

Hm? dipikir pikir, suaraku kok kekanak kanakan ya? Tu... tunggu

"Andine.."

"ya?"

"ini tanggal berapa?"

"tanggal? tanggal 8 harshi tahun 218 jam 07.56 dan 4 menit lagi kita akan terlambat"

Katanya...

itu artinya...

Aku...

Kembali ke masa lalu????

************