webnovel

Adek Kelas : Laras

Terkadang sesorang siap untuk jatuh cinta, namun tidak siap untuk patah hati. Masa remaja adalah masa yang indah, masa penuh cinta, masa dimana kita mengnal cinta, namun cinta tak selamanya indah, tak selamanya bahagia, ada suka maupun duka. Tapi, itu semua yang membuat sebuah menjadi menjadi lebih berwarna. Berjuta kenangan tercipta disetiap waktu, kenangan manis ataupun pahit. Irfan seorang remaja SMA, dia mencintai seorang gadis dan sangat sangat mencintainya. Aku berjanji akan selalu bersamamu, aku mencintaimu "Ucap irfan. Aku ingin bersamamu, tapi.. "Jawab gadis itu. Mengapa.. ? "Tanyaku. Ku rasa aku.... "Jawab gadis itu. Aku terdiam mendengar kata kata darinya, aku tak tau harus berkata apa lagi.. Ini berat, tapi aku harus menerimanya, karna aku sangat mencintainya.. Adik Kelas : Laras MOHON DUKUNGANNYA YA TEMAN TAMAN

IrfanTriadiSaputra · Historia
Sin suficientes valoraciones
12 Chs

Pameran Seni

Tak terasa hari pementasan telah aku lewati, setelah pementasan sekolah kami diliburkan untuk sementara, hari aku ini aku memutuskan untuk berjalan-jalan dengan laras, aku langsung bersiap untuk berangkat ke rumah laras.

Akupun berpamitan dengan ibuku

"Bu, irfan pergi dulu ya." Kataku

"Sama Laras ya ini?." Tanya ibuku sembari tersenyum meledak

"Ibu tau aja hehe."

Aku berpamitan, mencium tangan ibuku, dan bergegas pergi.

Sesampainya di rumah Laras

Ternyata Laras sudah menunggu didepan teras rumahnya.

"Pagi sayang." Ucapku

"Pagi, ayuk." Ucap Laras

Aku pun berpamitan dengan ibu nya Laras, meminta izin untuk mengajak Laras jalan jalan.

Hari ini kami berencana akan pergi ke sebuah pameran seni di kotaku, Laras yang sangat cinta dengan kebudayaan sangat antusias dalam mengunjungi pameran seni seperti ini, disini terdapat banyak sekali foto foto ragam kebudayaan Indonesia, tak ku sangka ternyata masih banyak orang yang tertarik dengan kebudayaan meskipun di jaman serba teknologi ini kebudayaan sudah mulai luntur, Laras terlihat sangat senang melihat foto sekumpulan penari

"Ada kamu gak disitu?." Tanya ku sambil meledek.

"Gada lah, aku kan belum sehebat mereka." Ucap Laras

"Aku doain kamu bakal jadi seperti mereka." Ucapku

Laras pun tersenyum lebar, "Semoga." Jawab Laras.

Kami melanjutkan berkeliling, hingga akhirnya kami sampai di depan panggung pementasan, terlihat pembawa acara sangat semangat dalam membuka acara ini.

Laras terlihat cukup lelah setelah berkeliling, aku memutuskan untuk membeli kan minuman dan roti untuk nya

"Beli minum sama roti yuk." Ajaku

"Ayuk." Laras

Setelah membeli kami duduk di bangku taman sambil melihat pertunjukan band ternama dari kotaku

"Kamu gak ikutan tampil disana?." Tanya Laras.

"Emm.. bandku belum sehebat mereka, mungkin suatu nanti." Ucapku.

"Kamu keren kalau manggung." Ucap Laras.

"Ahh kamu ngeledek ya?." Ku cubit pipinya.

"Ihh sakit." Ucap Laras

"Aku juga suka banget lihat kamu nari, aku benar-benar bangga punya pacar seperti kamu." Ucapku

Laras tersipu

"Ahh.. makasih." Jawab Laras dengan manisnya.

"Udah tuh abisin rotinya, nanti kita lanjutan jalan jalanya." Ucapku mencairkan suasana.

"Ihh iya bentar." Laras.

Setelah menghabiskan rotinya, kamipun pergi ke sebuah toko buku, karena aku suka sekali membaca buku novel.

Setiba ditoko buku, aku sangat tak sabar untuk segera masuk, mencari buku edisi terbaru dari penulis favorit ku.

"Kamu cari novel yang kaya apa?." Tanya Laras.

"Novel Romance dari penulis idolaku." Ucapku dengan semangat.

"Pantas aja ya kamu bucin wlee." Ledek Laras

"Biarin dong, yang penting aku bisa bikin kamu seneng." Ucapku

"Ahh kamu mah." Jawab Laras

Laras terlihat tertarik dengan salah satu buku di sini,

"Kamu suka?." Tanyaku

"Emm iya, kayaknya bagus." Ucap Laras

"Yaudah aku beliin, yuk ke kasir, aku juga sudah menemukan buku yang ku cari." Ucapku

"Ayuk, makasih." Laras terlihat bahagia.

Tidak terasa sudah hampir seharian aku bersamanya, kamipun memutuskan untuk pulang.

Sesampainya dirumah Laras.

"Aku pamit yah." Ucapku.

"Iya, makasih loh." Jawab Laras.

"Iya, jangan lupa di baca bukunya." Ucapku.

"Pasti." Laras

Setelah berpamitan aku langaung bergegas pulang rumah, jalanan sangat ramai disore hari membuat perjalanan pulangku sedikit melambat, aku memutuskan untuk membeli makanan untuk ibuku, kemudian langsung menuju ke rumah.

"Ibu, aku pulang." Ucapku

"Ehh udah pulang." Ibu

Aku mencium tangan ibuku.

"Nih kesukaan ibu." Ku sodorkan martabak telor ke ibuku.

"Wahh, makasih, tumben kamu inget ibu." Ledek ibu

Aku pun tertawa, kami makan bersama diruang tengah sambil aku menceritakan tentang hari ini.

Terimakasih sudah membaca, tunggu kelanjutannya. :)