webnovel

A Song of the Angels' Souls

Ketiga belas gadis rupawan itu mengaku sebagai bidadari dari dunia lain. Di bumi, masing-masing dari mereka akan dipersatukan dengan seorang pria yang ditunjuk sebagai pendamping. Bidadari-bidadari itu datang ke bumi bukan untuk memberi berkah, mencegah kehancuran, atau menjadi penuntun bagi umat manusia. Bukan. Misi utama mereka adalah membunuh satu sama lain. Mereka akan terus bertempur sampai hanya ada satu yang tersisa. Satu yang akan diangkat sebagai ratu di dunia asalnya. Sementara itu, pendampingnya akan mendapatkan hadiah yang tak terkira nilainya. Keinginan terbesarnya akan dikabulkan tanpa terkecuali. Ini bukan sekadar kontes saling membunuh, tetapi juga bentrokan antar ambisi, kepentingan, dan ideologi.

Gaasuja · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
169 Chs

61. Keraguan

"Rav, menurut kamu, misi ini bagaimana?" tanya Kacia kepada Rava yang sedang duduk terkantuk-kantuk di ruang tamu.

Mereka sengaja menunggu sampai larut sebelum datang ke rumah Bagas, agar tidak ada lalu-lalang orang dan kendaraan. Itu untuk meminimalisir korban manusia. Zita jelas ingin langsung bertarung dan tidak akan mau diajak ke tempat sepi.

Rava terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangkat bahu. "Seperti yang aku bilang dulu. Walaupun nggak setuju sama pembunuhan, aku nggak punya pilihan lain. Polisi dan tentara menurutku nggak punya kemampuan melawan Zita. Pihak penyelenggara dari dunia lain juga pasti nggak akan membiarkan mereka ikut campur."

Kacia pun duduk di samping Rava, langsung menunduk dalam-dalam.

Rava bisa melihat kecemasan di raut wajah bidadari bertubuh mungil itu. Kacia memang sering terlihat cemas dan khawatir, tetapi kali ini Rava merasa kali ini ekspresi tersebut lebih tergambar jelas di wajah Kacia.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com