Calista menatap Rama yang tampak berharap padanya. Gadis cantik itu menelan salivanya.
"Ram, bagaimana jika kita jalani saja hubungan kita ini sebagai teman. Kita saling dekat dan saling mempelajari sifat kita masing-masing. Jika memamg kita berjodoh, pasti akan bersatu."
"Hm, baiklah. Aku hargai keputusanmu, Cal."
"Jujur, aku mulai menyukaimu sebagai pribadi yang baik. Tapi, untuk cinta, aku belum memikiran untuk ke jenjang itu. Kau tau kan apa yang menjadi mimpi dan cita-citaku?"
"Iya, Cal. Aku paham sekali dengan apa yang kau inginkan."
"Terima kasih atas pengertianmu ya, Ram."
"Yes, princes. Hm, boleh aku memanggilmu dengan nama panggilan yang berbeda?" tanya Rama.
Calista mengerutkan dahinya, "Why?"
"Yaa, aku gemas memanggilmu Cal, nama panggilan macam apa itu. Memanggilmu Lista juga tidak enak di dengar. Jadi, aku ingin memanggilmu Lili."
"Kenapa harus Lili?"
"Karena kau cantik seperti bunga lili."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com