Arya dengan lahap menghabiskan sarapannya. Pria tampan berkulit putih itu sudah menyiapkan rencana untuk membalas dendam kesumatnya pada sang istri.
"Abang tunggu kamu dikamar, Uli." Tanpa menunggu jawaban sang istri Arya sudah berjalan menuju kamar mereka.
Hampir sepuluh menit menunggu akhirnya wanita itu datang juga. Penampilannya sungguh menggugah iman. Tubuh Uli yang kecil tercetak jelas dengan kaos dan celana jeans selutut yang begitu ketat dibadannya. Arya menatap tajam manik mata istrinya. Kali ini kesabaran pria itu benar-benar diuji.
"Kenapa, Bang?" tanya Uli dengan polosnya.
"Uli, apa maksudmu mengatakan hal seperti itu didepan kedua orang tuamu ha?!" tanya Arya yang kesabarannya sudah diuji sejak hari pertama pernikahan.
"Aku hanya berkata hal sewajarnya yang dilakukan pasangan pengantin baru saat bangun kesiangan," jawab Uli dengan polosnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com