webnovel

365 Hari Bersama Sahabat Nabi

Tersedia dalam Versi Cetak. Pemesanan hubungi via WA: 0812 8798 2492 Para sahabat adalah generasi yang mengalami hidup bersama dengan Rasulullah dan turut mengimani ajaran yang dibawanya. Mereka adalah generasi yang luar biasa. Mereka dididik langsung oleh Rasulullah saw. Keteladanan mereka adalah model yang layak bagi kita. Kita semua sangat membutuhkan figur seperti mereka. Terlebih di akhir zaman ini kita benar-benar mengalami krisis figuritas.

BiruTosca · Historia
Sin suficientes valoraciones
60 Chs

Hari ke-10

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ibnu Dughunah Melepaskan Jaminannya

Abu Bakar memiliki sebuah bangunan di depan rumahnya. Bangunan tersebut dia jadikan sebagai mushala. Di sanalah dia melakukan shalat. Setiap kali dia menunaikan shalat, orang yang lewat akan berhenti. Mereka yang melewati mushala Abu Bakar ada anak-anak, para budak, dan kaum perempuan. Mereka berhenti hanya sekadar mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang dilantunkan Abu Bakar saat shalat. Mereka mendengarkan dengan penuh takjub.

Bacaan Al-Qur'an Abu Bakar memang sangat memanjakan telinga siapa pun yang mendengarnya. Suaranya merdu, syahdu, bahkan saat Abu Bakar sendiri menangis saat membaca ayat-ayat suci tersebut. Kejadian ini terus berlangsung dari hari ke hari. Bahkan mereka yang lewat bersedia duduk berlama-lama dengan Abu Bakar untuk mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an.

Kaum Quraisy akhirnya mengetahui hal ini. Mereka menganggap Abu Bakar telah meresahkan. Mereka sangat khawatir orang-orang menjadi terpengaruh oleh Abu Bakar. Maka kaum Quraisy melaporkannya kepada Ibnu Dughunah. Menerima pengaduan tersebut, Ibnu Dughunah pun menemui Abu Bakar.

"Abu Bakar, Aku menjamin keselamatanmu bukan untuk menyakiti mereka." Seru Ibnu Dughunah.

"Apa? Aku menyakiti mereka?" Abu Bakar kaget, karena dia merasa sama sekali tak pernah melakukannya.

"Mereka tidak suka kamu melaksanakan shalat di tempat yang biasa melakukannya. Sebaiknya kamu shalat di dalam rumah saja."

Abu Bakar berpikir sejenak. Dia tidak mau persahabatannya dengan Ibnu Dughunah dibatasi dengan syarat. Akhirnya Abu Bakar mengembalikan jaminan Ibnu Dughunah. Abu Bakar lebih memilih jaminan langsung dari Alllah. Ibnu Dughunah pun menerima pilihan Abu Bakar. Dia segera mengumumkan kepada Kaum Quraisy bahwa dirinya melepaskan jaminan kepada Abu Bakar.

Kaum Quraisy kini merasa menjadi pemenang. Tak lama kemudian, seorang Quraisy memburu Abu Bakar dan menaburi kepalanya dengan pasir.