Satu detik berlalu sangat lama, lalu detik berikutnya dan berikutnya.
Rasa sakit yang dibayangkan Angela tak muncul sama sekali. Telinganya masih bisa mendengar jelas suara hantaman logam dan jerit panjang klakson yang saling bersahutan. Lalu suara jeritan dan teriakan ramai.
Tubuhnya bergetar hebat, membungkuk di kursinya. Kedua lengan menutupi kepala. Perlahan dibukanya mata. Rasa pusing menyerbunya. Dibayangkannya dirinya kini mungkin terimpit di bawah kolong truk. Dan Andrei…
Angela membuka mata lebar. Tak ada truk. Orang-orang berlarian melewati mobil mereka. Mobil-mobil berhenti dan diparkir asal di pinggir jalan. Suara dari sebelah kanannya membuatnya menoleh.
Andrei sepucat mayat. Menatap lurus ke depan dengan membelalak. Kedua tangannya masih memegang setir. Suara-suara lirih keluar dari bibirnya, lebih mirip makian ketimbang doa.
"Rein…" Angela merasa sesak, panik, bingung, bercampur baur menjadi satu. "Rein…"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com