webnovel

30 days in the kingdom of livia

kisah Livia Vinci ratu yang dikenal sangat jahat ia selalu membuat rakyatnya menderita.suatu hari dipertemukan oleh pria biasa,bukan pangeran,bukan raja siapakah dia?

Wulan_Febriningrum · Oriental
Sin suficientes valoraciones
7 Chs

PART 2

pagi hari tiba ayam berkokok cukup keras membuat Peter terbangun dari tidurnya dan menatap sekelilingnya ia bukan lagi di sel melainkan di sebuah kamar.

Peter bangun dan melihat sekelilingnya banyak foto ratu Livia.perhatiannya tertuju pada foto ratu Livia kecil yang tersenyum ke arah kamera

setelah itu dia berganti menatap foto besar ratu Livia dengan tatapan dinginnya sambil memegang tongkat es nya

"kenapa ya dia sudah tidak pernah tersenyum?"tanya Peter dalam hatinya

ia dibuat terkejut saat melihat wajah Livia tiba tiba yang sudah ada di dekatnya dengan tatapan sangat tajamnya

"apa yang kau lihat?"tanya Livia kasar

"Ratu boleh kah aku bertanya?"tanya Peter tidak menjawab pertanyaan Livia ia justru bertanya balik

Livia hanya mengangguk lantas mempersilakan Peter untuk bertanya

"Kenapa saat ratu berusia besar ratu tak pernah lagi tersenyum?"tanya Peter sedikit tertawa dan penasaran

"kamu ini sangat penasaran dengan kehidupan saya"kata Livia langsung meninggalkan Peter sendiri

"aku kan mau pergi jalan jalan"kata Peter menepuk jidatnya pelan dan langsung keluar

saat keluar dia meminta izin kepada Livia untuk pergi jalan jalan namun Livia melarangnya karena dia mengira Peter akan melarikan diri

"ini hari kedua kamu di kerajaan saya"kata Livia pada Peter.

Livia kemudian diantar oleh pengawalnya ke kamarnya untuk beristirahat sejenak di kamarnya.

dikamar Livia menatap dua foto pria muda dan wanita muda ia kemudian menatap kecewa ke foto itu dan langsung tertidur.

Malam harinya Peter berjalan ke arah atap istana karena ia dipanggil oleh livia. ia melihat Livia disana yang sudah duduk di kursi es yang sudah dibuat kan oleh pengawalnya.

"selamat malam ratu"kata Peter membungkuk hormat sambil tersenyum.kali ini Peter memakai kemeja putih dengan setelan jas putih serta dasi pita berwarna hitam yang terpasang di lehernya.

"malam"kata Livia dingin

Peter mulai duduk dan memakan makanan yang sudah dimasak oleh koki di kerajaan.livia terus menatap Peter yang makan dengan terus tersenyum

Livia sedikit bingung mengapa setiap saat Peter tersenyum?lalu mengapa Peter selalu tersenyum saat makan, tidur bahkan senyuman nya itu terganti hanya dengan tawa bukan dengan kejahatan.

Livia kemudian membanting meja dan langsung meninggalkan Peter sendiri di sana.

Peter kemudian dibuat terkejut saat ada sepuluh peri yang menghampirinya

"Peter kami meminta kau untuk memberikan cinta pada ratu Livia bantu juga dia menemukan orang tuanya"kata satu peri dari kesembilan peri

"orang tua?"tanya Peter

"sembilan belas tahun yang lalu kakak ratu Livia mencuri orang tuanya sendiri dan memasukkannya ke sebuah mesin pendingin hingga saat ini orang tua ratu Livia masih bisa terselamatkan asal ada seseorang yang membantu ratu Livia"kata peri ke kedua itu

"tapi aku hanya manusia biasa aku bukan pangeran apa lagi raja"kata Peter

"Ambillah pedang ini sembunyikan hingga kamu melawan kakak ratu Livia"kata peri kesepuluh memberikan pedang pada Peter

saat Peter ingin berbicara lagi peri langsung terbang entah kemana membuat Peter tertawa.

setelah itu Peter menyimpan pedang itu ditempat yang sangat aman lalu ia pergi tidur di tempat tidur miliknya.

ditempat lain Livia sendiri masih menyeduh kopi yang dibuat oleh pengawalnya.ia masih memikirkan kapan ia akan bahagia?