"Aku dulunya adalah seorang pria tampan dan keren tapi kenapa aku malah jadi trap!?"
Amakusa memegang ponselnya saat dia berdiri di trotoar samping lampu lalu lintas, saat dia membaca sebuah halaman wiki yang menampilkan informasi salah satu karakter fiksi.
"Aku benar-benar kagum dengan orang ini, dia bisa membuat sebuah realitas virtual yang bahkan bisa menjebak seluruh pemain untuk mewujudkan mimpinya." (Amakusa)
Amakusa bergumam seperti itu, saat dia terus menggulir halaman wiki.
"Kayaba Akihiko ... Jika dunia anime itu ada, aku berharap aku bisa ke sana untuk mencoba dunia realitas virtual yang dia miliki. Bahkan jika nyawaku adalah taruhannya." (Amakusa)
Amakusa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, menolak gumamannya sendiri.
Amakusa adalah seorang pekerja kantoran yang baru saja memasuki dunia wibu. Ketika dia terlalu lelah, temannya yang bernama Alex merekomendasikan dia untuk menonton anime agar bisa menghibur diri.
Dia pertama menonton sebuah anime Fate Apocrypha atas rekomendasi temannya itu tetapi tidak terlalu menikmatinya karena jalan ceritanya yang terasa membingungkan.
Tapi setelah menonton anime keduanya, atas rekomendasi temannya lagi, Sword Art Online, atau yang bisa disingkat sebagai SAO, Amakusa benar-benar tenggelam dengan anime itu.
Tidak hanya memiliki tema game realitas virtual yang sangat megah, itu juga sangat mendebarkan karena sang protagonis Kirito terjebak dalam sebuah game yang dia mainkan dan tidak bisa keluar sebelum dia menyelesaikan game itu.
Namun, yang Amakusa kagumi bukanlah protagonis dari cerita itu, melainkan Antagonisnya, Kayaba Akihiko. Menurut Amakusa, Kayaba adalah seseorang yang luar biasa karena bisa menciptakan game realitas virtual seindah yang ditampilkan di anime itu, serta kagum karena Kayaba sendiri bahkan berani untuk menjebak dirinya sendiri ke dalam game dan membantu para player yang seharusnya dia halangi agar tidak bisa keluar game.
Maka dari itu, jika dunia anime itu ada dan Amakusa bisa memasukinya, dia berharap untuk bisa memainkan game yang dibuat Kayaba Akihiko itu.
"Tapi itu tidak akan mungkin. Aku tidak bisa kabur dari kenyataanku saat ini. Aku harus cepat tidur dan pulang. Kerjaanku masih menumpuk menunggu dibereskan besok sih." (Amakusa)
Amakusa menyesali dirinya yang berakhir sebagai pekerja kantoran yang harus bekerja lembur setiap hari untuk menghidupi dirinya.
"Yah, setidaknya nanti saat libur aku bisa menonton anime baru lagi. Alex mengatakan itu anime tentang pria botak berjubah yang bisa mengalahkan musuhnya hanya dengan satu pukulan." (Amakusa)
Bergumam seperti itu, Amakusa melirik lampu lalu lintas dan melihat lampu sudah berubah menjadi merah, yang menandakan pejalan kaki seperti dia boleh untuk menyebrang.
Amakusa melihat sekeliling dan menemukan tak ada satupun pejalan kaki yang ingin menyebrang hingga membuat dia bingung. Namun, dia tidak terlalu peduli dengan itu dan melangkahkan kakinya.
Sayangnya, apa yang dipilih Amakusa saat ini adalah sebuah kesalahan. Ketika dia menginjakkan kakinya di jalan raya, suara sebuah bel berbunyi dengan keras dan gesekan dari ban truk yang mengerem dengan kuat hampir merusak telinganya.
Kemudian, Amakusa merasakan tubuhnya dihantam oleh truk dan terpental jauh ke tengah jalan. Rasa sakit yang kuat mengguncang otaknya hingga membuatnya tak bisa berpikir lagi. Dalam kepalanya, dia hanya bisa memikirkan satu hal.
'Jika aku bereinkarnasi, jadikan aku Kayaba Akihiko.' (Amakusa)
Amakusa menutup matanya saat hembusan nafas terakhir yang dimilikinya menghilang. Tubuhnya yang hangat, perlahan didinginkan oleh angin malam.
...
...
...
"Kenapa aku masih sadar!?" (Amakusa)
Amakusa bangkit dengan kaget saat setelah dia menutup matanya, tubuhnya entah kenapa tiba-tiba tidak terasa sakit lagi, dan bahkan nyaman ketika dia merasakan rumput-rumput tinggi di sekitarnya, ditiup angin sepoi-sepoi yang hangat.
"Dimana ini?" (Amakusa)
Amakusa melihat sekeliling dan terkejut ketika dia menemukan sebuah papan panel yang muncul di depannya, yang entah kenapa tampak akrab.
"Bukankah ini papan panel yang ada di anime Sword Art Online!?" (Amakusa)
Amakusa langsung membaca apa yang tertulis di papan panel itu.
"Astolfo ... T—Tunggu!" (Amakusa)
Melihat sebuah nama yang tak asing di telinga Amakusa, dia tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang aneh tentang dirinya.
"Kenapa suaraku menjadi lebih feminim? Dan tanganku, aku seharusnya tak memiliki tangan sekecil ini!" (Amakusa)
Firasat Amakusa buruk. Dia lalu memeriksa seluruh tubuhnya dengan rinci dan menemukan bahwa ini bukanlah tubuhnya, melainkan sebuah tubuh dari karakter fiksi dari anime Fate Apocrypha yang pernah dia tonton dulu— Astolfo.
"Apakah Tuhan sedang bercanda denganku!? Aku meminta untuk menjadi Kayaba Akihiko, tetapi kenapa malah jadi Astolfo!" (Amakusa)
Amakusa ingin menangis, meskipun dia tidak tahu bagaimana dia bisa berakhir seperti ini, temannya Alex mengatakan kalau situasi dimana kau mati dan berada di sebuah tubuh asing dinamakan transmigrasi.
"Apa yang harus kulakukan selanjutnya." (Amakusa)
Amakusa membaringkan tubuhnya ke padang rumput yang tinggi ketika otaknya kosong karena kesulitan memproses segala sesuatu yang terjadi padanya saat ini.
"Aku tertabrak truk dan mati. Kemudian, aku bertransmigrasi ke dunia Sword Art Online. Aku seharusnya senang dengan ini tetapi jika aku menjadi Astolfo, seorang trap cantik, aku harus bereaksi seperti apa kalau begini?" (Amakusa)
Amakusa mulai memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. Dia melihat pemandangan matahari yang mulai terbenam dan angin sepoi-sepoi yang menggerakkan rumput. Bohong jika mengatakan dia tidak memiliki penyesalan di masa lalu tetapi jika dia sudah diberi kesempatan untuk pergi menikmati dunia Sworld Art Online, dia juga tidak ingin melepaskan ini.
"Mungkin aku tidak harus terlalu memikirkan itu. Memikirkan bagaimana cara kembali pun aku juga tidak tahu. Lagipula, tidak ada yang akan sedih akan kematianku juga sih. Alex mungkin akan datang ke pemakamanku tapi aku ragu dia akan menangisiku." (Amakusa)
Amakusa bangkit dan bergumam.
"Tapi, masih ada yang membuatku penasaran di sini." (Amakusa)
Amakusa memiliki pertanyaan yang masih mengganjal di kepalanya.
"Jika aku sudah mati karena tertabrak truk di dunia lamaku, kenapa aku bisa di sini— di dunia game realitas virtual buatan Kayaba Akihiko?" (Amakusa)
Amakusa menyentuh dagunya. Itu masalah lain jika dia mati dan bereinkarnasi menjadi bayi lalu memainkan Sword Art Online seperti biasa. Tetapi, kenapa setelah dia mati, dia langsung bertransmigrasi ke dalam dunia realitas virtual dan menjadi Astolfo?
"Apakah jiwaku berubah menjadi AI atau semacamnya? Di mana tubuhku di dunia ini?" (Amakusa)
Amakusa merasa itu pertanyaan yang patut untuk diperhatikan.
"Tapi untuk sekarang aku hanya bisa mengesampingkan itu lagi. Pertanyaan tentang kenapa aku bisa ke dunia anime dan pertanyaan siapa yang mengirimku ke dunia ini saja aku tidak tahu apakah aku akan menemukan jawabannya." (Amakusa)
Amakusa menghela nafas saat dia mengibaskan rambut merah mudanya yang dikepang khas Astolfo. Dia lalu menatap ke depan, dan menelan ludah.
"Selain itu, aku harus memikirkan cara untuk kabur dari situasi ini." (Amakusa)
Di depan Amakusa, ada tiga ekor babi hutan bermata merah dengan tanduk yang besar, mendengus siap untuk menyeruduk dia.