webnovel

1-3

Hesa bangun dari tidurnya sambil terus memikirkan kejadian kemarin, teringat saat melihat Setta di jendela lantai 2 membuat Hesa menyadari sesuatu yang tak beres

"ternyata gue salah milih gak percaya omongan si sosok misterius"

Hesa memikirkan apa yang sebenarnya sudah terjadi tapi, Semakin dipikir semakin membuatnya pusing karna untuk sekarang dia tidak memiliki petunjuk apapun "ck jam gue pake sih ambil segala lagi"

Hesa keluar dari kamar namun saat sampai di depan pintu kosan dan akan membukanya ia melihat kertas terselip di bawah pintu

-Malam itu gue liat temen loe dikejar terus ketangkep sama sisi gelapnya, gue bener2 minta maaf karna gak bisa nolong dia-

"sticky note dari siapa?" Ia menyimpan kertas tersebut di atas meja lalu pergi ke luar kosan untuk membeli makan

Di tempat jajanan Hesa bertemu dengan Bara

"Bara"ucap Hesa sembari menghampiri Bara

"oi"ucap Bara

"tadi gue lewat kamar kosan loe, kaya lagi diberesin gitu"ucap Hesa

"iya, ada penghuninya ntar"ucap Bara

"oh" Hesa mengangguk paham

"oya sa, kemarin malem gue liat orang jongkok di depan kamar kosan loe"ucap Bara

"siapa"ucap Hesa penasaran

"gak tau, pas gue samperin dianya kabur"ucap Bara

'jangan2 dia yang naro tu sticky note'pikir Hesa

~

Sesuai pembicaraan di grup chat, Hesa pergi ke rumah Setta karna mereka semua jajian berkumpul disana untuk mengedit video bersama, saat Hesa sampai teman temanya sudah berkumpul

"guys"

"yooo kak"ucap Jio

"video gue udah gue kirimin ke loe kan"ucap Hesa pada Setta yang sibuk dengan laptopnya

"udah gak, lagi kita edit ni"ucap Setta

"sini kak, liat video nya"Joan memberi isyarat pada Hesa agar mendekat

Mereka melihat video itu bersama

"gak ada penampakanya ah gak seru"Azka tampak kecewa dengan hasil video yang mereka rekam

"ogeb loe, gak ngerasain sih"ucap Jio agak kesal

"ngerasain apa"tanya Azka

"kalian inget kan waktu gue nyiapin sarapan, Azka dateng paling awal terus gue kasih roti dan dia juga sempet minta gue bikinin susu, nah pas gue balik masak gak sengaja nengok kaca dan ternyata disana cuma ada gue doang"ucap Jio

"sialan tu setan, muka ganteng gue di copas"ucap Azka eksis

"bentar deh, bukanya saat itu kak Hesa sempet bilang setan sambil ngelirik kak Azka"ucap Niki menggingat

"iya, tapi gue cuma bercanda ngeledek Azka"ucap Hesa jujur karna memang ia tak tahu

"gue sama Niki juga ngalamin kejadian horor"ucap Satya

"bener, kemarin kita foto ada tambahan filternya gitu"ucap Niki

"gue sama kak Hesa juga, pas mau pulang kita liat Setta berdiri di depan jendela lantai dua"ucap Joan

"gue liat bang uwo bukan Setta makanya gue nahan loe biar gak masuk ke villa"ucap Hesa tentu berbohong

"masa sih"ucap Joan heran

"iya"ucap Hesa meyakinkan

"nahloh cuma loe doang yang gak kena terror"Jio menakuti Azka

"S-Setta juga enggak tuh kayanya"ucap Azka terpengaruh Jio

"emang enggak tapi gue ampir ke tauan sama si boneka dan juga gue sempet nemuin salah satu tv yang nayangin kedatangan kita kesana padahal waktu gue cek gak ada cctv atau kamera tersembunyi lainya"ucap Setta

Hesa sedikit aneh mendengar cerita Setta karna ia jelas mengingat sempat mendengar suara Setta ketakutan di malam setelah mereka bermain Hitori Kakurenbo "dia lupa ya?" ia ingin bertanya tapi teringat alibinya kemarin jadi ia memilih diam saja

"oh ini toh alasan loe ngajak gue keluar waktu itu"ucap Satya

Setta mengangguk

"kak"Joan melihat laptop dengan ekspresi panik campur heran

"kenapa"tanya Jio

"followers kita bilang kalo di vlog nya kak Hesa, ada yang berdiri di belakangnya dan orang itu mirip kak Hesa sendiri"ucap Joan

Mereka langsung melihat video tersbut lalu mengecek komentar

"mana sih"tanya Niki yang memang belum menemukan keanehan nya

"ini ni yang waktu kak Hesa jalan sendiri sebelum ke tempat gue"ucap Setta

"eh iya, anjir kok kita tadi gak sadar ya waktu ngedit"ucap Azka

Hesa kembali heran "gue kan sempet ketemu sama si setan lavender tapi kok gak ke rekam"

Satya menoleh ke arah Hesa, cowok itu terdiam dengan pandangan kosong "k-kak"ucap Satya pelan

Teguran dari Satya membuat Hesa tersadar dari lamunan tapi sebuah ide muncul di kepala Hesa

"saya sudah berhasil menangkap Hesa, dia saya tahan di villa itu"

Yang lain reflek menoleh kaget plus ngeri menyadari si kakak kelas yang sepertinya kerasukan

"loe siapa"ucap Azka gemetar

"bebasin kakak kelas kita"ucap Setta memohon

"siapun loe, tolong lepasin kak Hesa"ucap Jio berani, maklum saja Jio ini memang sering baku hantam

Saat yang lain terlihat takut, Niki malah menatap Hesa datar sebab tau tipuan si kakak kelas

Ternyata karna sifat bocil kematian nya ia jadi tak mudah tertipu "kalo mau ketawa, ketawa aja"

Hesa tertawa lepas seketika itu juga yang sontak mendapat tatapan kesal dari teman temanya

Sebenarnya Hesa memang berniat bercanda namun sekaligus memastikan sticky note tadi pagi yang ia temukan, melihat sikap Setta biasa saja membuat Hesa tidak yakin dengan kebenaran dari sticky note apalagi Hesa memang tak tahu siapa pengirimnya

~

Azka menutup buku tugas setelah selesai mengerjakanya, ia meregangkan kedua tanganya ke atas "akhirnya bisa ngegame"

Tok tok tok

'nak ayo makan'

"iya ma, 10 menit lagi"

Dua puluh menit kemudian

"turet dulu woi, nge kill nya ntaran dulu" Azka menggerutu kesal sembari terus memainkan game nya

Tok tok tok

'Azka'

"iya 5 menit lagi, aku lagi kagok ngerjain soal"ucap Azka

Sepuluh menit kemudian

"ayo woi dikit lagi ni victory"

Permainan itu terhenti ketika ada panggilan yang masuk ke ponselnya "mama"

Azka mengangkat panggilan sambil berjalan ke pintu "iya ma ini aku mau kebawah, bosen ya manggil terus"

"gimana caranya mama manggil kamu dari kantor?"

"hah, maksud mama?"

"iya sayang, mama malem ini lembur makanya masih di kantor"

"j-jangan bercanda ma"

"kamu kali yang bercanda mau nakutin mama, malem ini kamu masak sendiri ya kalo makan, dirumah masih ada makanan yang bisa dimasak"

"i-iya ma"

"yaudah ya mama tutup telofonya"

"e-eh tunggu ma-, lah di tutup"

Azka segera kembali ke meja belajarnya dengan perasaan gemetar

Kebetulan sekali rumahnya dilengkapi cctv jadi ia bisa mudah mencari tahu siapa yang berada di depan kamarnya

"gak ada" ia mencari ke ruangan lainya, semua kamera tak menunjukan keberadaan orang lain di rumas selain Azka

Tok tok tok

'nak, kamu sudah menyelesaikan tugas mu'

Azka kembali mengecek kamera di depan kamarnya "a-apa ini"

Dengan jelas seseorang yang menyerupai Azka mengetuk pintu kamar dan bersuara seperti mamanya, Azka beberapa kali mengucek mata untuk memastikan penglihatanya

"apa dia yang di bilang Jio, t-tapi kenapa dia bisa disini bukan di villa kemarin"

Azka terus mengamati si sosok yang berdiam mematung di depan kamar nya selama sekitar 20 sampai akhirnya ia menatap balik kamera sambil tersenyum

Tentu Azka segera menutup laptop lalu kekasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut

'hahahaha ternyata loe udah tau ya, cepet buka kunci pintu ini' Sekarang suaranya sama persis seperti Azka

'gue kembaran loe, masa loe gak mau ketemu sama kembaran sendiri' Si sosok terus menggedor pintu yang membuat Azka semakin ketakutan

'gue pernah denger mitos kalo ketemu kembaran sendiri bakal cepet mati, emang mitos tapi enggak buat kita karna gue bakal bunuh loe kembaran gue'

Beruntungnya Azka sempat membawa ponsel dan headset jadi ia menggunakan kedua benda tersebut untuk pengalihan diri, Ia terus berdoa sembari tak mendengarkan makhluk yang ntah apa itu sampai akhirnya bisa terlelap menuju alam mimpi

Siguiente capítulo