webnovel

The Fast Hand

Autor: The_Next
Militar
En Curso · 11.8K Visitas
  • 21 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Dua orang sepupu yang sedang berkelana, setelah kedua orang tua mereka meninggal, mereka mencari tempat yang aman dan jauh dari masalah. meski masalah datang mereka selalu menghadapinya bersama. bertemu dengan banyak masalah bukan hal baru bagi mereka.

Chapter 1Kesunyian dimalam yang penuh masalah di Amerika Utara

pada suatu malam yang sunyi. ada dua orang sepupu yang bernama tom dan Sam yang sedang menunggangi kudanya. ditengah perjalanan itu, mereka dihadang oleh sekelompok bandit bersenjata. terlihat wajah Tom dan Sam kebingungan, Sam bertanya pada Tom "kenalanmu?". lalu Tom balik membalas "tidak mungkin kenalanku seorang bandit". Sam menyadari bahwa mereka adalah sekelompok bandit jalanan bernama The Brave, mereka adalah bandit yang kejam dan brutal. Sam tau yang mereka hadapi ini bukan bandit sembarangan. tapi dia tau ini bukan pertama kalinya dia menghadapi bahaya. Para bandit itu meminta mereka untuk menyerahkan uang, harta dan benda berharga milik mereka. tentu saja mendengar bandit yang ingin merampok mereka, Tom pun bersiap-siap mengambil revolver yang ada disampingnya. namun, Sam menahan tangan Tom, dan Sam mengatakan kepada kelompok bandit itu "kami hanya punya 50$ ditas kami, tidak mungkin cukup untuk kalian berlima". bandit yang berbadan besar memaksa mereka "serahkan saja uang kalian, harta atau benda berharga yang ada ditas kalian, aku tidak perduli itu cukup atau tidak!". Tom dan Sam pun saling bertatap-tatapan. dan Sam menganggukkan kepala kepada Tom, Tom yang peka apa yang dimaksud Sam pun ikut mengangguk. "baiklah, ambil saja barang-barang yang ada ditas kami" ucap Tom sembari melempar tas pinggang miliknya dan milik Sam ketanah. lalu salah satu bandit itu pun berjalan kearah tas tersebut. sebelum bandit itu menyentuh tas tersebut, dengan sigap, Sam mengambil revolver miliknya dan menembak tepat dikepala bandit tersebut. melihat teman mereka mati, para bandit pun membalas balik tembakan tersebut. dan terjadilah baku tembak antara Sam dan Tom dengan para kelompok bandit. namun, bagi Tom dan Sam para bandit bukanlah lawan yang sepadan bagi mereka. dengan cepat kelompok bandit tersebut tertembak diarea fatal mereka. setelah baku tembak selesai, Tom menyadari si badan besar tak ada di area tersebut. Sam mencari si badan besar itu. karna panik yang luar biasa, si badan besar itu menembak ke arah Sam. namun, peluru tersebut tidak mengenai Sam, melainkan mengenai kaktus yang berada didekat Sam. Tom yang menyadari tempat sembunyi si badan besar pun. langsung mengambil botol kaca yang ada ditasnya dan membuat molotov. setelah itu, dia pun melempar molotov itu ke batu tempat persembunyian si badan besar. alhasil, dia berteriak kepanasan, teriakannya sampai menggema. saat badan besar itu keluar sambil terbakar molotov. Tom pun langsung menembak kepalanya. setelah kejadian baku tembak tersebut, Tom pun mendatangi satu persatu mayad para bandit untuk diambil barang-barang berharga yang mereka miliki. Sam hanya diam melihat sepupunya mengobrak-abrik baju para bandit. setelah menemukan beberapa barang, Sam bertanya "apa yang kau temukan?" Tom menjawab "yah....cuma beberapa barang saja, dan beberapa amunisi dan senjata". Sam pun menyuruh Tom untuk memasukan benda yang diambil olehnya dimasukan kedalam tas.

setelah itu mereka melanjutkan perjalanan. mereka pun menemukan suatu tempat bernama "Springfield". mereka pun mencari penginapan yang murah ditempat itu. setelah berkeliling, akhirnya mereka menemukan tempat yang mereka inginkan yaitu mencari tempat untuk menginap dengan biaya kecil. tapi tidak ada tempat untuk mengikatkan tali kuda mereka kepada sebuah kayu. Sam yang melihat kayu penahan yang di bangunan kayu tersebut. Sam berinisiatif untuk mengikatkan kuda mereka pada penahan kayu tersebut. pemilik penginapan itu pun menegur mereka "hey, hey, hey, apa yang kalian lakukan?" Sam menjawab "kami hanya mengikatkan kuda kami pada penahan penginapan ini". pemilik penginapan pun berkata "pengikat kuda ada dibelakang penginapan, apakah kalian tidak melihatnya?". Mendengar perkataan pemilik penginapan tersebut, Tom pun memukul santai kepala Sam. Akhirnya mereka kebelakang penginapan untuk mengikatkan kuda mereka. setelah itu mereka memesan kamar yang akan mereka tempati. biaya yang mereka dapatkan cukup murah, mereka memesan kamar untuk masing-masing orang, setelah itu mereka memasuki kamar mereka masing-masing. mereka mulai mengganti pakaian mereka. dan mulai beristirahat dan melupakan kejadian semalam.

También te puede interesar

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Militar
4.9
79 Chs