(Ryandra Lim)
Aku menatap waspada wanita itu, tanganku menggenggam erat tangan mungil Eriska. Merasakan tangan Eriska juga yang membalas, mengeratkan genggaman tangan.
Mata hijau wanita itu menyala dalam kegelapan, menatap tajam aku dan Eriska. Dari balik kegelapan muncul seekor ular besar. Ular itu berukuran besar, bercorak sedikit gelap. Dinding-dinding lorong dan langit-langit tidak muat dengan ukuran ular itu yang besar. Ular itu menerjang aku dan Eriska yang berusaha menghindar. Menghindari serangan ular besar itu cukup sulit sekali, apa lagi di lorong sempit ini.
Aku dan Eriska menghindari serangan dari ular itu. Dan kali ini Eriska tidak menghindar. Tangannya mengepal erat dan memberi pukulan keras di kepala ular itu. Pukulan yang di berikan Eriska menyebabkan ular itu terdorong beberapa sentimeter. Tidak begitu berarti memang. Setidaknya ada usaha untuk melawan ular besar itu.
"Eriska, sebaiknya kamu di belakang aku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com