(Ryandra Lim)
"RYAN."
Samar-samar aku mendengar suara Eriska memanggil namaku, tetapi itu hanya suara samaran saja. Tidak ada artinya dengan kenikmatan yang diberikan wanita bergaun merah di hadapanku. Wanita itu mampu memberi rasa nyaman dikala aku mengalami ketakutan yang luar biasa, mimpi-mimpi buruk itu kembali muncul.
Aku tidak menginginkan mimpi buruk itu kembali lagi. Biarkan aku larut dalam buaian indah ini. Hingga sebuah benturan keras yang terdengar di telingaku, aku kembali tersadar. Melihat jelas apa yang aku lihat selama aku berada di dalam buaian mimpi indah. Wanita bergaun merah itu tersungkur ke lantai, memegang pipinya yang memar dan bibir yang berdarah. Menatap nyalang pelaku yang telah memukul begitu kuat.
"Eriska."
Terkejut, melihat kekasihku menghantamkan tendangan tepat ke wajah wanita bergaun merah itu. Eriska mendarat dengan elegan di sampingku. Raut wajah putih, bersih dan cantiknya menatapku khawatir.
"Riri, kamu enggak apa-apa?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com