"Gue." Deinandara memasang wajah seolah
gadis itu tampak tak menyesal sedikitpun.
Tak ada rasa kasihan sedikitpun pada netra
gadis itu. Justru, Athania melihat sorot
senang dari tatapan gadis di hadapannya.
"Gue yang bilang ke orang-orang
masalah keluarga lo. Gue yang memulai
semua rumor itu, mulai dari bohong ke
orang-orang kalo lo make obat-obatan,
curang di ujian, ataupun pembullyan.
Semuanya gue yang buat."
"Kenapa?" Athania memandang gadis di
depannya dengan tatapan tak percaya.
Selanjutnya, pekikan tak terima keluar dari
bibirnya. "KENAPA HARUS LO?!"
Marah, sakit, kecewa, sedih, perasaan
terkhianati, dan perasaan tak percaya.
Semuanya terlihat jelas pada sorot
mata Athania. Bahwa gadis itu sedang
kebingungan akan apa yang terjadi saat ini.
"Kenapa harus lo, An? Dari sekian banyak
orang di dunia ini. Kenapa justru lo...."
Tubuh Athania bergetar hebat, entah
menahan tangisannya, atau karena
perasaan tak percaya akan hal yang
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com