webnovel

Ironi

"Sudah, kita masuk saja. Mereka pasti kembali, jangan cemas," ujar Indro. Dia tak sanggup melihat manik sang anak yang mulai berkabut.

Indro merangkul Anya dan membawa sang anak ke bilik.

"Tolong beri dia obat, badannya panas," pinta Indro pada Nabila yang berada tak jauh dari bilik.

Nabila bergegas menuju bilik pengobatan. Dia meminta obat pada Linda yang sedang bertugas, lantas kembali seraya membawa air. Sinta yang melihat itu, penasaran dan ingin mencari tahu ada apa.

"Aku ke bilik sebentar ya," pamitnya ke tim masak.

Para ibu-ibu itu mengangguk.

Sinta berjalan cepat menuju biliknya sendiri. Di sana, masih ada Indro yang nampak cemas.

"Ada apa?" tanyanya pada Indro.

"Anya sakit, badannya panas," jawab Indro.

Sinta langsung menerobos masuk ke dalam bilik dan melihat Anya meminum obat dengan dibantu Nabila. Tangannya bergerak memeriksa suhu tubuh saudarinya itu. Maniknya lantas membesar, suhu tubuh Anya begitu tinggi, hingga membuatnya terkejut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo