webnovel

Battle Arena 1

Tunjangan Hero Costume. Sebelum memasuki Akademi, para murid akan diminta keterangan Quirk dan ukuran tubuh mereka. Sebuah perusahaan yang berkerja sama dengan sekolah pun menerima informasi tersebut. Dan kemudian membuat Hero Costume yang ideal untuk mereka. Ini adalah system yang sangat halus.

Permintaan detail spesifik apapun pasti akan di terima, alu dibuatlah kostum yang sesuai dengan harapan mereka.

Karena Zen sudah memberikan informasi yang dibutuhkan pihak sekolahan untuk membuat kostum pahlawannya sebelum sekolah, Maka dia sudah menerima Hero Costume itu sekarang.

Terlihat, semua murid kelas 1-A sudah berkumpul di gedung B dengan memakai pakaian Hero Costume mereka.

Saat Zen keluar dan ikut berkumpul dengan mereka, pandangan para teman-teman sekelas Zen mengarah padanya. Bagaimana tidak, Hero Costume yang di pakai Zen sangatlah cocok untuknya dan memberi kesan plus pada penampilan Zen sendiri.

"Uwah, kau terlihat keren loh, Hanaoka-san!" Ucap Kaminari.

"Ya ya, dia terlihat lebih Jantan!!!" Ujar kagum Kirishima.

Sedangkan untuk para perempuan, mereka menatap Zen dengan penuh nafsu, sampai-sampai salah satu dari mereka ada yang sampai mimisan.

"Hahahaha, terima kasih kawan-kawan. Aku mengapresiasi itu!" Balas Zen dengan tawa.

Beberapa saat kemudain, akhirnya All Might pun berbicara.

"Baiklah, mari lihat seberapa tangguhnya kalian bocah-bocah! Saatnya ujian pertempuran!!" Ucap All Might.

"Aku suka gaya kalian, terlihat keren!! Very Cool!!" Ujar All Might sambil mengacungkan jempolnya.

Setelah itu, dia melihat ke arah Deku dan melihat Hero Costume yang dia pakai. All Might pun langsung mengerti desain apa yang di pakai Deku, lalu dia menahan mulutnya agar tidak tertawa setelah melihat kostum Deku.

Pada saat itu juga, Iida bertanya kepada All Might "Sensei, mengenai area peetempuran yang akan kita gunakan itu, apakah sama seperti kota tiruan di ujian masuk?" Tanya Iida pada All Might.

Mendengar pertanyaan Iida, All Might pun menjawab "Begini-- sebenarnya tinggal 2 langkah saja kalian akan sampai. Ini adalah ujian dalam ruangan!" Jawab All Might. "Peringkusan para Villain biasanya dilakukan di tempat yang terbuka, tapi secara statistik akan lebih bagus jika diringkus di dalam ruangan. Jadi kebanyak peringkusan villain itu dilakukan di dalam ruangan!" Lanjut All Might.

Setelah beberapa saat, All Might menjelaskan agi tentang ujian yang akan di hadapi kali ini. "Dalam ujian kali ini, kalian akan dibagi menjadi kelompok penjahat dan pahlawan DALAM PERTEMPURAN 2 LAWAN 2!!" Jelas All Might yang di akhiri dengan suara yang semangat.

"Bagaimana dengan latihan dasarnya?" Tanya Asui.

"Inilah latihan dasarnya!" Ucap All Might "Akan tetapi kali ini tidak ada robot yang akan dihancurkan!" Lanjutnya.

Semua murid pun semakin bingung dengan penjelasan berbulat-bulat All Might dan membombardir All Might dengan banyak pertanyaan.

"Lalu, Bagaimana cara menilai menang kalahnya?" Tanya Momo.

"Apa tidak masalah jika diledakkan saja?" Ujar Bakugo.

"Apakah nanti akan ada ancaman dikeluarkan seperri yang di ucapkan Aizawa Sensei?" Tanya Uraraka.

"KALAU SAMPAI TERPISAH DARI KELOMPOK, APA YANG HARUS DILAKUKAN?!!!" Tanya Iida mengacungkan jari dengan penuh semangat muda Rock Lee.

"Ini membuat kostumku semakin berkilau!!" Ujar Aoyama.

"All Might, kau itu benar-benar bodoh dalam mengajar yah!" Ujar Zen menusuk hati All Might secara tidak sadar.

Mendengar peetanyaan bomb bardir dari semua murid, All Might langsung bergetar sambil menggenggam tangannya. "Hnnn--- Kalian tidak bisa kudengar dengan baik kalau berbicara bersamaan seperti itu!!!" Ujarnya sambil melakukan postur tubuh anehnya.

Setelah beberapa saat, All Might mulai menjelaskan ujian yang akan di hadapi kali ini. Dia mengambil kertas yang sangatlah kecil dan membacanya.

Akhirnya, ujian pun dimulai dan tim sudah di undi.

Tim A : Midoriya Izuku - Ochako Uraraka

Tim B : Todoroki Shoto - Mezo Soji

Tim C : Hanaoka Zen - Momo Yaoyorozu

Tim D : Bakugo Katsuki - Iida Tenya

Tim E : Mina Ashido - Yuga Aoyama

Tim F : Rikido Sato - Kojo Koda

Tim G : Kaminari Denki - Kyoka Jiro

Tim H : Fumikage Tokoyami - Tsuyi Asui

Tim I : Mashirao Ojiro - Toru Hagakure

Tim J : Eijiro Kirishima - Hanta Sero

Dia ataslah tim-tim yang sudah di tentukan di ujian kali ini melalui undian nama acak.

"Heee, kita satu yah, Momo-chan!" Ujar Zen.

"A-ahh, i-iya... Hahaha, kita sa-satu tim!!" Jawab Momo dengan nada terpatah patah gugup.

Para wanita yang melihat Momo bisa 1 Tim dengan Zen langsung cemburu dan menatap Momo dengan tatapan jengkel, tak terkecuali Jiro, yang melihat Zen satu tim dengan saingan terberatnya, yaitu Momo.

Melihat para wanita menatap Momo dengan tatapan cemburu dan marah, Momo langsung melihat ke arah mereka dengan senyum mengejek, seakan-akan dia menang lomba.

Para perempuan yang melihat senyum mengejek dari Momo pun terprovokasi.

"MOMO, KAU SIALAN!!!" Teriak Mina.

"JANGAN BERPIKIR INI ADALAH KEMENANGANMU, MOMO!!!" Teriak Hagakure.

"SENSEI!! AKU INGIN BERTUKAR TIM DENGAN MOMO!!!" Teriak Jiro kepada All Might.

"RIBIT!!!" Ujar salah satu katak disitu.

"SIAL!! KAU AKAN TERKENA NASIB SIAL NANTI, MOMO!" Teriak Uraraka.

Mendengar jeritan para wanita, para murid lelaki hanya bisa mendesah melihat kelakuan fanatik mereka. Terutama Zen, dia sweatdroop karena kelakuan mereka ini.

All Might pun langsung menyela sifat fanatik dari Murod Perempuan dan mengatakan "Baiklah, cukup sampai disitu wahai anak muda! Kali ini mari kita mulai ujiannya!" Ucapnya lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam kotak yang berada di kanan dan kiri All Might yang bertuliskan "Hero" dan "Villain".

"Dan kedua pasangan yang akan bertempur adalah sebagai berikut!!" Lalu All Might menarik kembali tangannya yang berada dikotak undian dan menggenggak sebuah bola yang bertuliskan huruf A dari bola kotak Hero dan D dari kotak Villain.

"Pasangan A akan menjadi Hero dan Pasangan D akan menjadi Villain!" Ujar All Might.

Mendengar pasangan yang dipanggil adalah tim Bakugo, dia pun tersenyum sinis ke arah Deku.

Zen hanya bisa menepuk jidat lalu berteriak ke arah Bakugo "Bakugo, jangan berlebihan saat bertarung nanti!!!" Teriak Zen ke arah Bakugo.

"DIAMLAH ZEN!!! AKU AKAN MENUNJUKKAN KEPADA KUTU BUKU SIALAN ITU DIMANA TEMPATNYA BERADA!!!!" Balas Bakugo sambil berteriak ke arahnya.

Zen hanya menghela nafas dengan tingkah laku Bakugo dan bergumam "Sigh* si bodoh itu tidak pernah berubah, Yoi!" Ucap Zen lelah karena dia selalu menghadapi sifat pemarah Bakugo.

"Sudah, tidak usah terlalu dipikirkan! Nanti dia juga akan sadar sendiri!" Ucap Momo menyemangati calon suaminya.

"Huft* Kau tidak tau apa-apa dengan sifat Bakugo, Momo-chan! Dia itu... Akhh sudahlah! Lebih baik, mari kita pergi ke ruang monitor dengan yang lainnya!" Ucap Zen frustasi lalu mengajak Momo pergi dengan yang lainnya.

Momo hanya bisa terkikih kecil melihat wajah frustasi Zen yang sangatlah lucu ini, lalu dia mengikutinya menuju ke tempat murid-murid lain berkumpul.

'1 langkah lebih maju untuk mendekati Hanaoka Zen!!! Tinggal beberapa langkah lagi aku dia kn menjadi milikku seorang!!! Kyaaa!!!' Batin Momo.

Siguiente capítulo