webnovel

Rasa Tak Enak Hati Malik

"Terus kita harus gimana, Lik?" tanay Dimas dengan memelas sambil memperlihatkan tatapan puppy eyesnya.

Malik hanya bisa memutar bola matanya jengah mendengar pertanyaan konyol Dimas. Pertanyaan yang jawabannya sudah jelas tak perlu lagi dipertanyakan.

"Menurut lo kita harus gimana selain pasrah dan melaluinya?" Dimas tertunduk lesu saat jawaban yang diberikan Malik ternyata bukanlah jawaban yang dia inginkan.

"Gue juga mau bebas, Mas. Mau kayak remaja normal lainnya  bisa nongkrong. Tapi satu hal yang harus lo percaya orang tua kita pasti punya alasan tersendiri kenapa sampai mereka tega memasukkan kita ke sini."

"Badai pasti berlalu, Mas," tambah Malik sembari memegang erat kedua pundak sang sahabat, Dimas Satya Rizky.

Apa yang dikatakan Malik memang benar adanya sampai Dimas sendiri tak mempunyai kata yang pas untuk menimpalinya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo