Dimas sontak merenggang pelukannya dengan Ayah Satya saat mendengar sang ayah berujar demikian. Tidak, ini tidak boleh terjadi.
"Kenapa, Mas?' tanya Ayah Satya sembari menilik jauh ke dalam netra kepemilikan sang putra.
Kedua manik mata Dimas menatap sang ayah dan juga Malik secara bergantian. "Tapi gue nggak mau membagi pacar bahkaan istri ama lo, Lik," ucap Dimas sambil menodongkan jari telunjuknya tepat di hadapan Malik.
Malik pun berdecih mendengar ucapan Dimas tersebut. "Ini jaman udah modern, nggak akan ada lagi tuh yang namanya Drupadi bersuamikan pandawa lima," ucap Malik tak kalah sengitnya.
"Lik, kamu mau singgah di rumah atau mau Om antar pulang langsung?" Pertanyaan dari Ayah Satya sontak memberhentikan perdebatn sengit antara kedua remeja ini.
"Aku boleh ke rumah, Om?" tanya Malik dengan segelintir ragu yang bersarang dalam benaknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com