Benar saja yang dikatakan, Tomi, Ayahnya Gina sudah datang menjemputnya. Tidak ada basa-basi dari pria itu ketika masuk kedalam rumah Tante Niya, pria masih lengkap dengan setelan jasnya itu tidak banyak bicara selain mengucapkan terimakasih pada Niya, sang adik.
Bahkan diperjalanan pulang, Tomi tidak berbicara, pria itu fokus pada mobil yang ia kendarai. Sementara Gina was-was ketakutan, ia yakin pasti om dan Tante nya mengadu yang tidak-tidak pada Ayahnya.
"Ayah..." panggil Gina ragu.
Tidak ada sahutan membuat nyali Gina menjadi menciut. Gadis itu duduk gelisah dengan jari tangannya yang bertaut, sesekali ia melirik Ayahnya yang masih enggan bicara.
Sesampainya dirumah Gina ditinggal begitu saja di garasi mobil dengan koper yang baru ia keluarkan dari bagasi mobil.
"Positif thinking Gina! Siapa tahu ayah lagi capek," ujarnya lalu menutup bagasi dan menyeret kopernya untuk kembali kerumahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com