Loura terbangun di sebuah ruangan tertutup dengan lampu remang-remang. Kepalanya berdenyut dan saat dia berusaha menggerakkan tangannya, dia tampak kesulitan karena kedua tangannya terikat di belakang tubuhnya sementara dia berbaring di atas sebuah ranjang dengan posisi mulut juga terikat. Loura berusaha meronta dan memebaskan dirinya tapi sia-sia, tak ada apapun di ruangan itu selain sebuah ranjang keras yang terlihat usang dan juga ruangan gelap.
Sementara itu Alana Dillan berdiri di kejauhan, dia melihat rumah itu tapi tak berani mendekat. Dia hanya seorang gadis yang tak memiliki kekuatan dan senjata apapun, sementara Alana Dillan yakin betul bahwa kedua penjahat itu mungkin memiliki senjata api atau senjata tajam ditangan mereka. Dengan tidak sabar dia menunggu kedatangan Anselmo dan bala bantuan lainnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com