webnovel

Lone Wolf

tiba di rumah, makabe disambut oleh ibunya dengan wajah yang khawatir.

makabe tidak menyembunyikan apapun dan memberitahunya jika dia habis pulang dari pekerjaan paruh waktunya.

"apa kamu butuh uang? kenapa tidak minta ke mamah? berapa! cukup bilang aja."

"tidak bu, bukan itu alasannya aku bekerja paruh waktu."

"lalu...?"

"aku hanya ingin membeli hadiah untuk seseorang dengan kerja kerasku." makabe berbohong dengan wajah datarnya.

mendengar alasannya makabe, ibunya makabe terharu dan merasa bangga karena anaknya tumbuh dewasa! tetapi sedih karena dia tidak bisa memanjakan makabe seperti dulu.

"apa seorang perempuan!?" dengan mata bersinar Kinue tanya.

"iya." makabe mengangguk kecil kepada ibunya yang mungil tersebut.

"Nanti bawa kerumah!"

"apa dia cantik? apa dia sekelas denganmu? berapa jauh rumahnya dari rumah kita? tingginya berapa?"

"ibu... cukup. aku sekarang mau mandi. bicaranya lain waktu saja"

makabe meninggalkan ibunya yang mulutnya tidak berhenti menanyakan tentang gadis yang tidak ada tersebut.

makabe tau persis seperti apa ibunya tersebut, jadi dia tidak bisa mengatakan jika dia butuh uang yang lumayan untuk membeli komputer, peralatan dan alat musik untuk menjadi streamer.

jika makabe meminta dari kinue berapapun atau apapun itu, kinue akan memberikan semuanya kepada makabe, tetapi makabe tidak ingin hal itu. dan juga dia mempunyai harga diri sebagai pria. sebagai pria, dia harus menjado Jack of all trade. atau mungkin sebuah semen yang bermerk Empat Roda.

sebagai lelaki, dia harus mendapatkan sesuatu yang dia ingin dengan keringatnya sendiri, bukan meminta dari orang tuanya.

meskipun makabe tau orang tuanya atau keluarganya sangat kaya, tetapi itu bukan miliknya melainkan keluarganya.

......

pagi hari...

pukul 4.30 makabe membuka matanya dari tempat tidur.

makabe langsung mencuci mukanya dan memakai jaket dan celana sport.

makabe terbiasa tidur hanya mengenakan celana dalam saja. alasannya adalah dia merasa beban ditubuhnya hilang jika dia tidur hanya mengenakan celana dalamnya.

kinue ibunya dan adiknya makabe tidak mungkin akan terbangun sepagi ini.

jadi makabe tidak perlu mengendap-ngendap agar tidak di tanyai oleh kinue.

setelah mengenakan sepatu, makabe pun berjoging keluar rumah.

.........

setelah berolahraga harian, makabe kembali ke rumah dan membersihkan dirinya.

dia mengenakan seragam sekolah dan menyiapkan peralatan.

jam 5.30 masih belum ada yang bangun, makabe pun pergi ke ruang tengah dimana dapur berada.

makabe ingin menyiapkan sarapan untuk keluarga barunya. tentu saja sarapan yang sehat bukan yang kinue buat seperti kemarin yang tidak cocok untuk sarapan melainkan untuk pesta besar.

makabe mengambil celemek pink ibunya yang menggantung.

memakai celemek tersebut, makabe tidak terlihat jelek melainkan celemek tersebut seperti memang dibuat khusus untuknya.

itulah enaknya mempunyai wajah good looking... semua pakaian atau sesuatu yang mereka kenakan akan cocok dengan mereka dan terlihat keren...

makabe pun membuat sarapan untuk mereka bertiga...

sudah lama sekali dia merasakan perasaan yang saat ini dia alami. keluarga, menikmati udara pagi, memasak dan bersemangat tidak sabar untuk melakukan sesuatu.

makabe di kehidupan sebelumnya adalah seorang kepala dokter specialis UGD 24 Jam.

tidak ada jam istirahat di pekerjaan tersebut karena selalu saja ada pasien atau korban kecelakaan yang datang untuk di operasi.

makabe menggelengkan kepalanya saat mengingat kembali masalalu dikehidupan sebelumnya.

makabe sudah berjanji untuk melangkah dan menikmati kehidupannya saat ini.

makabe sudah membuat rencana kedepannya nanti agar hidupnya sukses dan hidup tenang tidak seperti di kehidupannya yang sebelumnya.

yang pertama kali dia akan lakukan adalah menjadi sukses di dunia internet.

tentu saja dia akan menyembunyikan identitasnya. makabe tidak ingin terkenal maupun menjadi dokter lagi di dunia ini.

dia akan menjadi streamer yang berbakat sambil menyembunyikan identitasnya.

jika dia bekerja, makabe harus menunggu lulus sekolah menengah atau lulus kuliah.

itu membutuhkan waktu yang sangat lama. dan bekerja di jepang sangat berat.

gajinya bahkan tidak setimpal dengan pekerjaan yang bahkan sampai larut malam.

jadi makabe memilih menjadi streamer.

bukan hanya uangnya besar, streamer juga tidak mengeluarkan banyak tenaga fisik.

tetapi streamer harus mempunyai konten atau profesional dalam bidang yang ditawarkan.

makabe tidak mempunyai pengalaman dalam menjadi streamer, tetapi makabe mempunyai sistem.

dia juga sudah tidak sabar untuk mendapatkan tiket-tiket dari sistem untuk bergacha lagi.

sebenarnya ada cara lain selain streamer, yaitu trading.

tetapi makabe tidak mengerti sama sekali dalam trading... apalagi soal saham...

setelah selesai menyiapkan sarapan, makabe membangunkan ibu dan adiknya untuk sarapan bersama...

Siguiente capítulo