webnovel

7. My Baby

[Oke, cudah waktunya dibalik!]

Dengan suara kekanakan, daging yang diletakkan pada bongkahan batu tipis dibalik, lalu sosok humanoid yang kini mengenakan rok kulit binatang—untuk menutupi bagian bawah tubuhnya—kembali bekerja mengoleskan bumbu yang telah diracik.

Aroma daging panggang dengan rempah-rempah membuat perut Leo bergemuruh. Terlebih saat lemak daging mencair dan mendesis di atas batu tipis. Sungguh, itu terlihat sangat ... menggoda. Si kecil menelan liur paksa, menatap daging yang masih setengah masak dengan serakah. Ini adalah makan malam mereka—pengajaran kesekian Leo untuk konsumsi pribadi yang mewah nan segar.

Kedua sosok berbeda tinggi badan itu bekerja sama dengan baik. Bertugas untuk mengoleskan bumbu dan mempertahankan suhu api, Pria muda berambut platinum berjongkok di samping batita kecil. Keduanya memasang ekspresi yang sama, dengan bagian atas tubuh telanjang dan sama-sama mengenakan rok kulit binatang yang primitif.

Sepasang kecil dan besar ngiler. Menatap rakus ke arah lapisan daging tipis yang tengah dipanggang dengan sempurna pada permukaan batu yang panas. Bila bukan karena perlindungan Cosmos yang sempurna, suhu yang cenderung tinggi pasti akan mempengaruhi bocah batita yang terlihat kelaparan.

Sosok kecil ini sudah hampir satu minggu berada di gua, selama itu juga, dengan sabar mendefinisikan apa saja yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Suara kekanakan lucu nan cadel yang bernyanyi terus menerus membuat sang Papa yang mendengarkan tidak henti menampilkan seringai konyol. Hal ini, membuat Leo dengan sabar tidak melemparkan batu terdekat ke kepala Perak itu.

Kerap membawa si kecil keluar dari sarang untuk memilih sendiri makanan apa yang diinginkannya, sepasang kelereng emas berkilau kagum. Ketika si kecil berkata menginginkan sesuatu, Naga perak akan langsung bergerak agar keinginan bayi kecilnya terpenuhi. Apapun itu, akan diberikan.

Karenanya, meski si kecil kerap mengomel atau memerah marah dan mulai menggigit tangan sang Naga karena beberapa kesalahan yang tidak ia mengerti, Cosmos akan tertawa konyol. Oh, ini adalah anaknya! Tentu saja harus angkuh dan galak selayaknya Naga yang berkuasa!

[Cudah macak, Papa!] suara cadel itu kembali berdering—mengingatkan Cosmos untuk mematikan api. Tanpa ragu Naga perak menurut. Penciuman yang tajam merasakan aroma lezat dari daging panggang yang diiris tipis menjadi beberapa bagian. Dengan cekatan, Naga perak menaruh semua daging iris ke atas selembar daun.

Leo hanya perlu menginstruksikan dan Cosmos dengan patuh menuruti perintah. Pada awalnya, dengan canggung sang Naga berbuat banyak kesalahan. Irisan daging terlalu tebal atau tipis, bumbu menjadi hancur atau suhu api yang terlalu tinggi dll, tetapi karena setiap hari mencoba dan melakukan banyak eksperimen—dengan gigi Leo yang kesakitan karena terus menggigit tangan batu itu ketika marah—akhirnya secara kasar, Cosmos menguasai cara untuk 'memasak' meski masih perlu banyak bimbingan.

Leo tidak langsung memakan daging yang ia tunggu-tunggu. Bagaimanapun, itu baru selesai dipanggang dan masih sangat panas. Cosmos juga cukup sadar diri. Papa Naga bergerak menggunakan kekuatannya, mendinginkan makanan agar si kecil bisa makan, sebelum akhirnya memakan bagiannya sendiri.

Porsi makan Cosmos sangat besar. Bagaimanapun, ia adalah seekor Naga dewasa.

[Papa, becok ganti lapican itu dengan bulu kelinci] Batita cadel bersuara ketika selesai menelan makanannya. Sepasang kelereng biru menatap ke arah tumpukan jerami yang dilapisi kulit binatang. Leo tahu bahwa Cosmos cukup perhatian dengan mengganti alas tidurnya dengan kulit binatang yang lembut, tetapi kulit bayinya terlalu sensitif. Satu minggu berlalu dan hampir setiap terbangun, si kecil harus menahan gatal.

[Mau Papa bawa sekarang?] Cosmos ingat, beberapa hari lalu, mereka menangkap seekor kelinci seputih salju yang berukuran sedang. Hampir seukuran seekor anjing. Namun, itu hanya kelinci remaja, kelinci dewasa berukuran dua kali lebih besar. Bulu mereka sangat lembut, terutama kelinci remaja yang baru menumbuhkan bulu-bulunya. Saat itu, adalah hari pertama Babynya meminta bermain ke luar, mereka menangkap dan memproses bulu kelinci bersama-sama.

[Tidak] Leo menggelengkan kepala. Melahap potongan daging yang empuk dan lezat ke dalam mulut dan mulai mengunyah. Salah satu pipi si kecil menglembung, membuat wajahnya menjadi lebih bulat. [Cehalusnya, becok bica diambil]

Sepasang iris emas menatap Babynya dengan bingung. [Harus besok?]

Leo mengangguk kalem. Menelan makanan dan menatap Naga besar di depannya dengan ekspresi serius. [Halus becok].

[Kenapa harus besok?]

Sosok kecil itu cemberut, tetapi dengan sabar masih menjawab dan menjelaskan. Bagaimanapun, berbicara dengan cadel dan suara kekanakan itu ... sangat tidak menyenangkan. Namun Leo juga tidak sejahat itu membiarkan Papa Naganya terjebak ke dalam kebodohan. Ia harus menjelaskan, meski tidak tahu apakah Naga ini mengerti atau tidak.

Menjelaskan tentang sebab akibat dan beberapa proses ilmiah ... Leo teringat kejutan yang didapat begitu keluar dari dalam gua. Planet, yang semula diyakini sebagai sebuah tempat dimana ia dengan mudah berjalan-jalan dan hafal setiap seluk beluknya, kini terlihat sangat ... asing dan aneh.

Ini bukan hanya perihal penampilan, tetapi juga ekosistem yang menyertainya.

Jumlah tanaman dan hewan meningkat dan berubah dengan cara mereka masing-masing. Baik dari jumlah mereka, ukuran, warna dan bahkan beberapa kebiasaan yang semula menyendiri, menjadi berkelompok. Hal ini sempat membuat si kecil ragu. Apakah ini benar-benar planetnya? Bila bukan karena mengetahui sifat dimana Ruang Jiwa tidak akan bisa berpindah tempat tanpa perpindahan tempat Pemiliknya secara nyata, Leo yakin bahwa ia berada di Planet lain dan bukan Planet miliknya sendiri.

Dari kejutan, berubah menjadi keraguan, hingga ... perasaan takut yang tidak bisa dijelaskan. Lingkungan asing dimana ia berada pada titik terlemah bukan sesuatu yang baik. Instingnya berteriak untuk bersembunyi, selalu waspada dengan sekitar. Beruntung, seseorang yang menemani saat ini cukup kuat untuk benar-benar melindungi tanpa pamrih.

Namun pada akhirnya, Leo hanya bisa keluar dengan Cosmos untuk mencari beberapa tanaman dan hewan yang tidak berevolusi untuk dikonsumsi. Leo tidak mau mengambil risiko menyentuh hal-hal yang tidak diketahui. Yah ... fisiknya masih lemah, ia perlu beberapa tahun lagi untuk tumbuh lebih kuat.

[Baby, ini sangat lezat] Cosmos tanpa ragu memuji bayinya kembali begitu ia selesai makan. Sosok kecil itu juga telah selesai makan. Tanpa ragu sang Naga berdiri, mengusap mulut kecil hingga bersih. Sepasang kelereng emas dengan lembut menatap wajah mungil si kecil. [Baby sudah kenyang?]

Leo mengangguk sebagai jawaban. Dengan pasrah menerima perawatan lembut dari Papanya. Saat tidak bisa bergerak bebas, Leo akan dirawat oleh Micro, tetapi sekarang, Naga ini dengan murah hati menggantikan posisi robot perawat. Meski masih terasa agak canggung, pelan-pelan Leo berusaha untuk rileks dan menerima.

Bagaimanapun, dirawat oleh robot dan makhluk hidup itu ... sesuatu yang berbeda. Ada perasaan tidak nyaman ketika ia disentuh oleh tangan kasar sang Naga, tetapi ... yah, Naga ini tidak menyakitinya, niatnya baik, lagipula, Leo juga cukup jahat untuk berpura-pura menjadi bayi Naga, kan?

[Baby mau mandi?] sang Naga bertanya seraya mengangkat si kecil. Tangan yang lain bergerak—membersihkan sisa dari pertempuran dapur keluar dari dalam gua dengan hembusan angin. Dalam hitungan detik, gua kembali bersih. Sangat kasar. Setiap kali melihatnya Leo tidak tahan, tetapi memang ... itu cara tercepat. Toh apa yang mereka terbangkan bisa menjadi pupuk untuk tanaman di bawah sana.

[Mandi] jeda beberapa detik, kepala kecil mendongak dan menatap wajah berbingkai helai perak. [Papa juga mandi!] aku tidak tahan dengan bau tubuhmu, okay?!

Menjijikkan. Leo tidak mau sekasur dengan Naga yang bau dan kotor. Coba lihat tubuh putih yang bernoda lumpur dan beberapa percikan darah itu!

Cosmos tanpa ragu setuju. Bayi kecilnya sangat suka kebersihan, karena itu ia bahkan tidak akan membiarkan gua kotor setelah memasak dan akan ikut mandi sebelum mereka pergi tidur. Bagaimanapun, langit di luar gua telah gelap, memamerkan gemerlap bintang yang bersinar. Dalam seketika, tempat mereka tinggal berubah menjadi satu-satunya tempat terang karena nyala api kecil yang sengaja ditempatkan agar ruangan tetap hangat dan nyaman.

Tanah yang semula datar, secara perlahan bergerak dengan sendirinya membentuk sebuah mangkuk raksasa. Leo mengerjap ketika bak mandi telah terbentuk, kemudian berisikan air secara ajaib.

Semua ini adalah kemampuan Cosmos, sang Kesatria level 9.

Si kecil diam-diam berdecak iri. Sebagai level 9, tentu saja Cosmos mampu mengendalikan kemampuan elemen dan pencampurannya dengan sangat baik. Membuat api, bak tanah, mengisi air, mengendalikan angin, memastikan api tetap menyala sepanjang malam ... semua ini bahkan tidak akan membuat Cosmos kehilangan sedikitpun energi!

Menahan diri agar tidak menunjukkan perasaannya, sepasang Anak dan Ayah itu membersihkan diri di dalam bak penuh air hangat. Setelah mendapati diri mereka bersih, keduanya mengeringkan tubuh sebelum akhirnya merangkak ke atas kasur jerami dan berbaring. Lengan besar sang Naga meraih bayi kecilnya, memeluk tubuh gemuk nan lembut seraya menepuk-nepuk punggung si kecil. Tindakannya sangat lembut dan hati-hati, tetapi juga dengan kekuatan yang pas. Membujuk si kecil agar tenang dan cepat terlelap.

Leo menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Sungguh ...

AKU BUKAN BAYI SUNGGUHAN! Tidak perlu membujuk seperti ini, okay?! Namun, tindakan yang terus berulang kali itu terasa nyaman. Tepukannya ringan, lembut dengan senandung suara yang samar-samar terdengar merdu ...

Kurang dari lima menit, mata si kecil terasa berat. Bahkan, beberapa detik setelah kelopak mata itu tertutup dan menyembunyikan sepasang iris sewarna laut dalam ... dengkuran lembut bayi kecil terdengar. Diiringi dengan ekspresi damai seorang batita yang polos tertidur di dalam pelukan Papa Naganya.

Pria muda itu tersenyum kecil. Sepasang iris emas menatap lembut sosok imut yang sudah jatuh ke alam mimpi. Wajah tampan berbingkai helai perak panjang itu sesekali akan mengusap pipi gembil anaknya, atau dengan iseng menyodoknya hingga ujung jari akan tenggelam pada pipi yang penuh dengan daging lembut. Setelah merasakan kekenyalan pipi anaknya, ia akan terkekeh—senang dengan perasaan memiliki orang lain yang dapat dirawat dan besarkan.

Kepala berhelai perak menunduk—menyebabkan juntaian rambut yang panjang jatuh dan mengenai si kecil. Namun itu tidak menghentikan aksi sang Naga untuk mengendus aroma yang mengeluar dari tubuh bayinya.

Aroma batita ini manis, seperti susu, tetapi juga lembut dengan perpaduan aromanya. Perasaan ketika aroma tubuhnya telah melingkupi si kecil membuat Cosmos merasa jantungnya berdegup dengan kencang. Kegembiraan menyinari sepasang kelereng emas—tidak bisa menghentikan seringai konyol yang begitu saja merekah di wajah tampan berbingkai helai perak.

Ini anaknya ...

Cosmos terkekeh. Ia dengan lembut mengecup puncak kepala sang bayi.

Bayi kecil ini ... adalah keluarga yang ia impikan.

.

.

.

=====================

Okay, sedikit penjelasan, berhubung juga ada yg nanya ...

Secara kasar, setiap alien/ras memiliki kemampuan alami mereka masing-masing, tetapi diluar itu, mereka semua terbagi menjadi 3 kelompok tipe kekuatan. Penyihir, Kesatria dan Zero.

Kesatria: Pengendali Elemen. Fisik mereka terlahir jauh lebih kuat, bisa mengendalikan 4 elemen (Air, Api, Udara, tanah) dan Pencampurannya (Es, petir, logam, dll). Terdiri dari level 0 sampai 10, dimana level 0 adalah terendah (baru lahir) dan 10 adalah yang terkuat.

Penyihir: Pembuat Alat sihir dan ahli Alkimia. Mereka cenderung lemah secara fisik, tetapi memiliki kekuatan Jiwa yang kuat. Hal ini yang membuat mereka tidak akan terkena Anomali. Berbeda dengan Zero dan Kesatria yang kerap terkena Anomali, Penyihir adalah penyembuh Anomali. Terdiri dari Level 0 sampai 10, dimana level 0 adalah yang terendah dan level 10 adalah yang tertinggi.

Zero: Terlahir tidak sebagai Penyihir atau Kesatria, jadi hanya dapat memiliki kemampuan bawaan rasnya. Misalnya, Mer yang memiliki kemampuan manipulasi melalui gelombang suara.

Bagaimana mereka tahu tipe kekuatan mereka?

Sederhana. Saat baru terlahir, setiap bayi yang memiliki simbol bintang diantara alisnya berarti adalah Kesatria dan simbol Bulan Sabit adalah Penyihir. Bila tidak ada simbol, berarti bayi tersebut adalah Zero.

Simbol Penyihir dan Simbol Kesatria, secara alami akan memudar dan menghilang ketika bayi telah berhasil mencapai level 1.

Aku benar-benar sibuk ... astaga! Tetapi tenang, Novel ini secara konstan tetap akan diuplod setiap hari senin! Terima kasih telah membacaa~

AoiTheCielocreators' thoughts
Siguiente capítulo