webnovel

27

Keesokan Harinya

Setelah hari kemarin Latief mengikuti lomba dan mendapatkan hasil yang memuaskan,Latief sangat senang bisa menjadi juara tetapi dia tidak pernah menyombongkan diri kepada santriwan dan santriwati yang lainnya,Latief tetap rendah hati karena dia tahu bahwa sombong itu dosa.

Seperti biasa para santriwan dan santriwati menyetorkan hafalannya masing-masing kepada Pa Kyai Mahfuz tetapi hari ini Latief bingung hafalan surat apa yang harus ia setorkan, lalu ia pun bertanya kepada pa kyai.

"Pa Kyai, kan saya sudah menghafal surat-surat pendek, lalu sekarang surat apa yang harus saya setorkan?" tanya Latief

"Kamu sekarang menghafalkan surat Al Mulk saja,ayatnya cuman sampai 30 kok" jawab kyai Mahfuz

"Baik Pa Kyai" respon Latief

Setelah itu,para santriwan dan santriwati memulai hafalannya lalu tibalah giliran Latief.

"Sudah hafal berapa ayat nak? " tanya Kyai Mahfuz

"Baru hafal 5 ayat pa kyai" jawab Latief

"Yasudah,ayo dimulai muroja'ahnya" perintah Kyai Mahfuz

"Baik Pa Kyai" respon Latief

Lalu Latief memulai muroja'ahnya para santriwan dan santriwati yang lainnya mendengar Latief hafalannya sudah jauh semakin bangga berbeda dengan Putra ia hanya semakin syirik saja kepada Latief.

Setelah Latief selesai hafalannya,lalu Latief bergabung kembali dengan santriwan dan santriwati yang lainnya.

"Alhamdulillah,hafalannya sudah selesai,sekarang bapa akan memberikan sedikit pengumuman, jadi mohon didengarkan dan jangan dulu keluar dari masjid" ujar Kyai Mahfuz

"Baik Pa Kyai" respon para santriwan dan santriwati

"Dikarena umur kalian sudah cukup dewasa,maka dari itu kalian mulai sekarang akan diajarkan beladiri oleh Ustadz Ahfan" ujar Kyai Mahfuz

"Horeee" para santriwan dan santriwati berseru gembira

"Kapan latihan beladirinya dimulai?"

"dimana tempat beladirinya?"

"tenang semuanya, beladirinya akan dimulai besok pagi dirumah Ustadz Ahfan,bagaimana sudah cukupkan?,tidak ada yang mau ditanyakan? " ujar Kyai Mahfuz

"Tidak Pa Kyai" jawab para santriwan dan santriwati

"Yasudah sekarang kalian boleh melanjutkan aktifitasnya masing - masing" perintah Kyai Mahfuz

Setelah itu para santriwan dan santriwati keluar dari masjid dan dilanjutkan dengan makan bersama.Lalu setelah itu mereka pergi kekamar masing-masing untuk mandi sebelum melaksanakan kegiatan belajar kembali.

"Wah Latief kamu hebat sudah hafal surat Al Mulk" kagum Hilman

"Alhamdulillah, kamu juga hebat kok, sebentar lagi mau hafal surat-surat pendeknya" respon Latief

Putra yang mendengarkan percakapan mereka hanya diam saja lalu bergumam dalam hati " lihat saja pembalasan akibat kamu selalu saja unggul dariku,aku akan membuatmu tidak nyaman ketika latihan beladiri nanti".

Keesokan harinya lagi

Para santriwan dan santriwati sudah bersiap-siap untuk berangkat kerumah Ustadz Ahfan.

"Anak-anak,dikarena rumah ustadz Ahfan tidak jauh dari pesantren kita,jadi kita akan berjalan kaki kerumah Ustadz Ahfan" ujar Kyai Mahfuz

"Baik Pa Kyai"

Saat dalam perjalanan para santriwan dan santriwati hanya diam saja lalu Pa Kyai memerintahkan mereka untuk bersholawat.

"Bagaimana jika kalian bersholawat supaya hati tidak kosong dan mulut tidak diam saja" ujar kyai Mahfuz

Lalu para santriwan dan santriwati pun bersholat selama dalam perjalanan,dan akhirnya mereka sampai dirumah ustadz Ahfan.

"Alhamdulillah,sekarang kita sudah sampai dirumah Ustadz Ahfan,sekarang kalian diam disini dulu, bapa akan bicara dahulu kepada Ustadz Ahfan" ujar Kyai Mahfuz

"Baik Pa Kyai" respon para seluruh santriwan dan santriwati

Lalu kyai Mahfuz pun menemui ustadz Ahfan.

"assalamualaikum"

"waalaikumussalam"

"ada apa Pa Kyai?" tanya Ustadz Ahfan

"Para santri saya akan belajar beladiri dengan anda,mulai sekarang,apakah anda sanggup?" tanya kyai Mahfuz

"Saya sanggup pa kyai" jawab Ustadz Ahfan

Lalu Ustadz Ahfan dan Kyai Mahfuz menemui santri yang sedang menunggu.

"Assalamualaikum,anak-anak " salam Ustadz Ahfan

"Waalaikumussalaam" para santriwan dan santriwati menjawab salam Ustadz Ahfan

"Sebelum kita mulai latihannya kalian harus berlari mengelilingi rumah saya sebanyak 10 putaran, apakah kalian sanggup?" ujar Ustadz Ahfan

"Ya kami sanggup" jawab seluruh santriwan dan santriwati

Lalu para santriwan dan santriwati pun memulai berlari mengelilingi rumah Ustadz Ahfan,pada saat putaran ke 5 Putra dengan sengaja menyenggol Latief sampai jatuh dan terluka,lalu Putra tetap melanjutkan larinya.

"Kamu kenapa jatuh?,mari sini ustadz beri obat tanganmu luka" ujar ustadz Ahfan

"Baik Pa Ustadz" respon Latief

Lalu Latief mengikuti Ustadz Ahfan untuk diobati lukanya sedangkan santriwan dan santriwati yang lainnya melanjutkan berlarinya

"Lain kali kamu harus hati-hati,ini baru pemanasan,belum lagi nanti saat latihan dimulai, kamu harus lebih hati-hati agar tidak terjadi cedera" ujar ustadz Ahfan

"Baik Pa, lain kali saya akan lebih hati-hati" respon Latief

"Apa kamu masih kuat untuk melanjutkan berlari?" tanya ustadz Ahfan

"Iya pa, saya masih kuat berlari" jawab Latief

"Lanjutkanlah dengan hati-hati" perintah ustadz Ahfan

"Baik Pa" respon Latief

Setelah itu Latief melanjutkan berlarinya walau sudah tertinggal beberapa putaran.

Jangan lupa vote dan komennya ya

Siguiente capítulo