Sampai di rumah Uwak, aku jadi canggung karena ramai sekali saudara mamah di sana. Mereka berebutan salaman dan memelukku sambil banyak komentar seolah mereka sangat kenal aku sejak bayi. Yah, ritual pulang kampung yang klise.
Baru aku tau abang yang tadi ikut jemput aku namanya bang Alif, anaknya siapa ya? Yah itulah pokoknya. aku tidak menyimak mamah menjelaskan karena sibuk mengabari Bimo.
"Masya Allah, cantik kalii lah anak Ante ni ... dah besar kali sekarang ya ... jadi model pula, hahahah."
Aku hanya bisa senyum canggung sambil mengangguk-angguk, Ante itu maksudnya tante. Sebutan lumrah di kota ini adalah Ante (pakai e keras). Dan aku sedang mengobok otakku untuk mengingat siapa Ante yang sedang bicara denganku ini.
"Ini mama nya bang Alif lo Ray, yang tadi mamah cerita," ujar mamah setelah menangkap ekspresi 'butuh hint' dariku.
"Ooh ... iya, heheh." aku hanya bisa jawab begitu karena tetap tidak tahu sebab tak menyimak penjelasan mamah selama di mobil tadi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com