Aku maju satu langkah, kemudian kakak panitia menyodorkan kertas berisi kata kunci yang harus ku peragakan, membelalak lah aku, kata kuncinya adalah 'LALAT'. Dan yang bergiliran menjawab adalah Agus. Bimo nampak serius memperhatikan kami dari tempatnya duduk, sambil tertawa geli lihat aku berdiri disini menjadi si peraga.
Wah, lalat itu bagaimana? Ah gak taulah, asal saja ....
Aku mulai dengan menggoyangkan tanganku solah itu sayap.
Agus menebak. "BURUNG!" aku menggeleng.
Lalu menutup hidung seolah ada sampah.
"BAU KETEK!" aku menggeleng lagi kesal.
Aku memutar-mutar telunjukku selayaknya lalat yang terbang mengerubungi sampah sambil tutup hidung.
"BAU KENTUT!" tebaknya asal.
Aaarrgghh ... aku jadi kesal. Aku menggeleng kuat lalu menyuruhnya skip ke barisan belakang, dia malah tertawa, sepertinya dia sengaja mempermainkan aku, sial!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com