Martin cukup terkejut dengan permintaan Eliza akan dirinya. Ia sempat bingung untuk menanggapi ucapan dari kekasihnya itu. Namun setelah terdiam untuk beberapa saat, ia pun memandang wanita yang terlihat sangat memohon pada dirinya itu.
"Tidak sekarang, Sayang. Bukankah kita sudah sepakat untuk tak melakukannya sekarang," bisik Martin di dekat telinga Eliza.
Meskipun wanita itu terlihat kecewa, ia bisa ingat cukup jelas kesepakatan di antara kekasih itu. Eliza mencoba sebuah keputusan yang sudah mereka sepakati sebelumnya. Ia pun memiringkan tubuhnya agar tak berhadapan langsung dengan Martin. Eliza tak ingin memperlihatkan kesedihan dan juga kekecewaannya kepada sang kekasih.
"Maafkan aku, Eliza. Aku tak bisa menjadi seorang kekasih seperti yang kamu inginkan." Sebuah pelukan hangat sengaja diberikan oleh Martin pada kekasihnya. Ia bisa merasakan segala kegelisahan hati Eliza akan segalanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com