Sebuah pertanyaan yang cukup mengejutkan bagi Martin baru saja terlontar dari mulut seorang Eliza Hartanto. Seolah wanita itu sama sekali tak memikirkan apa yang akan dikatakannya terlebih dulu.
"Kenapa harus bertunangan, jika aku sudah siap untuk menikahimu begitu semua terungkap?" Martin cukup serius mengatakan hal itu, ia sama sekali tak ada niat untuk bermain-main dengan kekasihnya itu.
Eliza masih mencoba untuk mengartikan perkataan dari Martin. Dengan pelan dan juga hati-hati, ia berusaha untuk mengartikan setiap kata yang diucapkannya.
"Jika memang seperti itu, aku akan pulang untuk menemui Papa. Sepertinya, seorang Rizal Hartanto pasti memiliki petunjuk tentang insiden beberapa tahun itu." Eliza lalu berjalan menuju ke arah pintu. Tiba-tiba ia sangat bersemangat untuk mencari sebuah kebenaran dari masa lalunya.
"Aku akan mengantarmu." Martin bergegas mengejar kekasihnya sembari berusaha menghubungi seseorang dengan ponselnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com