Aldric duduk di sofa sementara Adrianna berbaring di ranjang, mereka tak saling bicara. Masing-masing sibuk menyalahkan diri mereka sendiri. Aldric berpikir bahwa kecelakaan ini terjadi karena kelalaiannya dalam menjaga isteri dan calon bayinya. Sementara Adrianna mengalami penyesalan yang begitu mendalam, seharunya dia mendengarkan apa yang Aldric katakan, menunggunya selesai meeting dan berangkat bersama dengan suaminya itu. Adrianna merasa bahwa karena rasa cemburunya yang besar terhadap Alexandra Cameroon justru yang telah merenggut bayinya dari dalam rahimnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com