webnovel

Malam yang Panas

Yose menggenggam tangan Lara dengan erat. Bibirnya terangkat saat matanya menatap lembut le dalam bola mata coklat itu. "Aku akan segera melakukannya. Minggu ini, aku akan menyampaikan lamaranku."

Perempuan itu menatap kedua mata Yose secara bergantian, mencoba mencari kebenaran dari dalam dirinya. Kemudian dia menyunggingkan senyum manis untuknya.

"Kalau begitu aku akan menunggumu."

Kepalanya disandarkan di bahu Yose. Sebuah kenyamanan yang sudah lama dia rasakan dan mungkin selamanya akan seperti itu.

Yose merengkuh tubuh Lara ke dalam pelukannya, lalu dia mencium puncak kepala kekasihnya sedikit lebih lama. Mulutnya berbisik dengan lirih. "Maaf sudah membuatmu menunggu lebih lama."

"Tidak. Bahkan jika harus bertahun-tahun, aku masih akan menunggumu," ucap Lara dengan manis.

Yose terkekeh, tangannya membelai kepala Lara dengan lembut. "Aku tidak menyesal telah melepaskan Reina. Ternyata kamu memang yang terbaik."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo