Satu suap Es krim yang manis
Devano kembali meletakkan es krim yang tadinya dia letakkan di keranjang belanja. Dia terlihat seperti orang bodoh saja, secara tidak langsung lagi-lagi Khanza berhasil mengerjainya. Khanza langsung membayarnya tanpa menunggu Devano yang menyusul membayarnya seperti yang dia janjikan tadi untuk mentraktirnya.
Kemudian Khanza lagi-lagi meninggalkannya langsung keluar dari ruangan lalu duduk di kursi kosong di halaman minimarket tersebut. Membukanya kemudian tanpa menunggu Devano duduk dulu. Dia menyantapnya langsung, memejamkan kedua matanya menikmati dengan ekspresi sempurna.
"Hemmm… Rasanya sudah lama aku tidak menikmati es krim ini," ujarnya memuji.
Devano langsung saja duduk di depannya, menoleh ke kanan dan ke kiri lalu menatap wajah Khanza lagi. Khanza membalas tatapan mata Devano sesaat, lalu Devano melirik ke arah kotak es krim yang sudah Khanza nikmati.
"Apakah enak? Kita bisa membelinya di tempat yang jauh lebih enak, daripada tempat yang…."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com