"Apa?" bisikku tidak percaya ketika mendengar pengakuannya. "Semuanya karenaku?" Kuletakkan sisa pizzaku di atas box lalu menatap Elliot lagi.
"Bukan karenamu," tegurnya sambil menraik kedua sudut bibirnya ke bawah. "Semuanya berawal darimu. Volder-Volder brengsek itu menggunakanmu sebagai pancingan." Elliot mengusap bibirnya yang terkena saus pizza lalu meletakkan pizzanya.
Aku ingin duduk— Aku harus duduk. Kutarik kursi makanku lalu duduk di atasnya sebelum memandang Elliot dengan tatapan tajamku. "Katakan padaku. Semuanya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com